Warga Desak Tanggul Sungai Kedunggaleng Diperbaiki

924

Dringu (WartaBromo.com) – Warga mendesak pemerintah membangun tanggul yang jebol di Sungai Kedunggaleng Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Sementara Pemkab Probolinggo hanya mampu memasang tumpukan pasir dalam sak untuk membendung aliran air.

“Sementara kami mengungsi ke rumah saudara yang posisinya lebih tinggi. Harapan kami, tanggul-tanggul yang jebol diperbaiki. Kan tanggulnya sudah jebol,” kata Salim, warga RT 2 RW 1 Dusun Gandean, Desa Dringu.

Salim dan beberapa tetangga yang rumahnya dekat dengan bantaran sungai, kini mengungsi. Barang berharga dan pakaian, ia bawa ke tempat aman. “Kalau bisa posko didirikan dekat warga, ya untuk pasokan makanan,” ujarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat ada 3 titik tanggul (berupa parapet) yang jebol. Titik kerusakan plengsengan itu ada di Desa Kedungdalem 1 titik dan Desa Dringu 2 titik.

Baca Juga :   Pencurian Motor Kembali Terjadi di Genggong

Petugas akan membangun tembok pasir atau tumpukan sak berisi pasir. Cara itu disebutnya merupakan upaya pencegahan sementara, agar air sungai tidak langsung masuk ke permukiman.

“Untuk saat ini, kita bekerjasama dengan PUPR mendatangkan alat berat untuk menyingkirkan lumpur. Juga membangun tembok pasir, diutamakan pada sisi timur yang bersinggungan dengan permukiman warga,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD setempat, Sugeng Suprisayoga.

Untuk pembangunan tanggul atau parapet secara permanen, BPBD kata Sugeng, tidak memiliki kewenangan. Menurutnya Sungai Kedunggaleng masuk dalam teritori PUPR Provinsi Jawa Timur. “Untuk pembangunan permanen, akan kami koordinasikan dengan PUPR, wewenangnya ada disana,” tandas Sugeng.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir di wilayah Kecamatan Dringu, melanda 2 desa, yakni Desa Kedung Dalem dan Dringu.

Baca Juga :   Biaya Pilkades Serentak Di Kabupaten Probolinggo Sebesar Rp643 juta

Di Desa Kedung Dalem, ada 118 KK (Kepala Keluarga) dengan 472 jiwa terdampak. Sedangkan di Dringu, ada 1.650 KK dengan 6.600 jiwa. Total 7.072 jiwa dari 1.768 KK. Ada sebanyak 16 orang yang dievakuasi pada Minggu malam, terdiri dari 8 dewasa, 4 anak, dan 4 balita. (saw/ono)