Hindari 3 Kesalahan Berikut Saat Ajari Anak Mengelola Uang

823

 

Pasuruan (WartaBromo) – Cara mengelola uang sudah seharusanya diajarkan sejak dini kepada anak. Sayangnya masih banyak orang tua yang melakukan kesalahan saat mengajari anak perihal mengelola keuangan.

Penting diketahui, mengajarkan anak untuk mengelola keuangan butuh kesabaran. Rasa ini dibutuhkan agar kelak anak tidak salah paham dan mengerti mengenai arti uang sebenarnya.

Dinukil dari Liputan6.com, ada 3 kesalahan yang harus dihindari saat mengajarkan anak mengelola uang. Apa saja? Ini dia!

1. Jangan Menunggu Anak Sampai Diusia Remaja

Kesalahan pertama yang banyak dilakukan para orang tua adalah mengajari anak mengelola keuangan saat usianya menginjak remaja. Padahal, para peneliti mencatat sekitar 80% pertumbuhan otak terhjadi pada usia 3 tahun.

Baca Juga :   Deretan Pantangan Saat Hamil Trimester Ketiga

Tak hanya itu, menurut studi dari Universitas Cambridge, anak-anak sudah dapat memahami konsep uang secara dasar antara rentang usia 3 dan 4 tahun. Sedangkan untuk konsep dasar yang berkaitan dengan perilaku keuangan adalah ketika berusia 7 tahun.

Oleh sebab itu, ketika hendak mengajarkan “money manajemen” jangan menunggu usia anak menginjak remaja. Pasalnya, hal tersebut akan memperlambat pola pikir anak-anak tentang uang saat usianya menginjak dewasa.

2. Jangan Membatasi Pola Pikir Anak

Sebagai orang tua, jangan membatasi pola pikir anak dalam belajar. Justru seharusnya dampingi dan ajarkan pola pikir yang fleksibel. Tujuan tidak lain agar anak mampu memutar otak untuk mendapatkan ide-ide kreatif.

Apabila anak sudah memiliki kemampuan berpikir yang kreatif dan out of the box, maka mudah baginya menghadapi tantangan keuangan di masa depan.

Baca Juga :   Jangan Sedih ya! Pemerintah Hentikan Bantuan Subsidi Gaji untuk Pekerja

3. Jangan Memaksa Mengambil Keputusan

Tidak sedikit orang tua memaksa anak untuk menerima keputusan soal pengelolaan keuangan. Seperti contoh, saat anak mendapatkan uang dari kerabat hindari untuk mengatakan “Uangnya mama bawa buat ditabung, ya?”

Melainkan ajak anak berdiskusi kecil lebih dahulu. Biarkan anak menentukan pilihannya, apabila pilihan tersebut kurang tepat, maka berikan alternatif pilihan lain dan sertai dengan penjelasan. (trj/may)