Dampak dari kemiskinan juga mempengaruhi angka putus sekolah atau anak usia sekolah yang belum/tidak bersekolah lagi, masih ada sebanyak 0,72 persen pada kelompok usia 7-12 tahun, 4,49 persen pada kelompok usia 13 – 15 tahun dan 24,21 persen pada kelompok usia 16 – 18 tahun.
Potret kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dari angka-angka statistik di atas tentunya dapat dijadikan pijakan awal untuk menelusuri keberadaan penduduk dan mengidentifikasi program-program kerja pemerintah daerah yang belum sinkron dengan kebutuhan yang dinanti/diharapkan masyarakat.
Tantangan lain yang dihadapi Pimpinan Baru di era pandemi Covid-19 tahun kedua ini, adalah masih belum stabilnya angka penurunan positif Covid-19. Pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Namun demikian upaya untuk memperluas jangkau tersebut terus dilakukan.
Sampai saat ini sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua antara lain TNI, Polri, ASN, Guru, wartawan, pedagang pasar, pegawai BUMD, pegawai BUMN serta petugas pelayan public yang bertugas di terminal, pelabuhan dan stasiun. Artinya bahwa belum seluruh lapaisan masyarakat menerima vaksinasi baik tahap 1 maupun vaksinasi tahap kedua.
Untuk itu diperlukan upaya yang intens baik dari sisi persediaan vaksin, tenaga medis dan juga upaya merubah perilaku sebagian masyarakat yang belum sepenuhnya melaksanakan 5M (memakai masker, menjaga jarak/tidak berkerumun, dan rajin mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas). Pendekatan komunikasi dan sosial yang intens melalui tokoh agama, tokoh masyarakat yang menjadi panutan, dan juga para intelektual lainnya diharapkan dapat mempercepat penurunan angka terpapar covid-19.
Perubahan perilaku keseharian masyarakat pada tatanan pemerintahan, sektor publik maupun sektor ekonomi tentunya membutuhkan ketegasan dan kearifan seorang Pemimpin Baru untuk membawa perubahan-perubahan yang signifikan. Diperlukan pemikiran-pemikiran dan pola kerja yang luar biasa, agar dapat melewati masa krisis di era pandemi Covid-19. Sehingga target di bidang kesehatan, ekonomi dan pendidikan yang akan dicapai “Pemimpin Baru” dapat terealisasi hingga 5 tahun ke depan. Selain itu cita-cita menjadikan Kota Pasuruan menjadi Smart City dengan 5 program Smart Go, bukan hanya di atas kertas atau awing-awang saja. Selamat menjalankan Tugas dan Amanah Baru di Kota Pasuruan bersama Masyarakat dan seluruh elemen di Kota Pasuruan Menuju Kota Madinah. (*)