Gelar Earth Day Festival, Stapa Center dan Sampoerna Tegaskan Komitmen Merawat Bumi dan Menggerakkan Potensi Ekonomi

1031

“Melalui pendekatan potensi agroindustri, daur ulang barang bekas dan pengembangan wisata alam di desa,” bebernya.

Adapun menurut Koordinator Program WaSP Yayasan Stapa Center Sarifudin Lathif, konsep Cyrcular Ekonomy ini, sejalan dengan program CSR yang telah dilakukan oleh PT. HM Sampoerna Tbk. bersama Yayasan Stapa Center. Salah satunya adalah program “Pemberdayaan UKM Desa Wisata dan Konservasi Sumber Daya Air”.

“Tujuan program ini adalah ikut membantu memulihkan pertumbuhan ekonomi di desa-desa wisata. Tentunya dengan tetap memperhatikan konservasi sumber daya alam yang dimilikinya,” terang Sarifudin.

Tidak hanya sekali, kata Sarifudin, program CSR tersebut telah berjalan selama 3 tahun terakhir. Beberapa aktivitas yang dilakukan dalam program tersebut adalah pendampingan pada beberapa komunitas di Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga :   Ini 10 Dampak Perubahan Iklim Teratas Bagi Indonesia

“Seperti pendampingan manajemen dan produk daur ulang pada Komunitas Pengelola Sampah di 5 desa sekitar Pabrik Sukorejo Plant. Pendampingan produk dan pemasaran UKM di 3 Desa Wisata Kabupaten Pasuruan. Perawatan 1000 pohon di hulu sungai untuk menjaga kelestarian mata air. Serta edukasi dan sosialiasi pentingnya mengelola sampah dengan baik dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tgl 21 Februari 2021 lalu,” beber Udin, sapaan akrabnya.

Sarifudin menambahkan, dalam konservasi sumber daya alam, HM Sampoerna mempunyai perhatian khusus dengan menerapkan Standart AWS (Alliance for Water Stewardship), dengan tujuan, pengelolaan dan penggunaan air dengan baik. Dari hulu hingga hilir dengan melibatkan banyak stakeholder.

“Atas pelaksanaan program ini, pada tahun 2019, HM Sampoerna mendapatkan sertifikat pengakuan dari AWS yang merupakan perusahaan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mendapatkan sertifikat tersebut,” pungkasnya.

Baca Juga :   Ini 10 Dampak Perubahan Iklim Teratas Bagi Indonesia

Dari pantauan wartabromo, acara ini menggunakan konsep outdoor, dengan protokol kesehatan secara ketat. Tempat duduknya diatur sedemikian rupa sehingga berjarak. Sekaligus, dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, memakai masker dan mencuci tangan bagi peserta, panitia dan pemateri sebelum memasuki acara.

Di luar agenda talkshow, pengunjung juga bisa berbelanja di stan produk UMKM desa wisata Kabupaten Pasuruan. Salah satunya adalah kopi dari Desa Dayurejo, dan beragam kripik olahan.

Festival hari bumi ini, bakal berlangsung sampai Minggu (2/5). Masyarakat bisa mengunjungi festival ini, untuk menambah wawasan tentang melestarikan bumi dan menggerakkan ekonomi dengan membeli jajanan dan produk UMKM dari desa-desa wisata yang dijual selama festival berlangsung. (oel/day/*)

Baca Juga :   Ini 10 Dampak Perubahan Iklim Teratas Bagi Indonesia

Simak videonya: