Mudik ke Probolinggo, Puluhan Pekerja Migran Dikarantina

903

Probolinggo (WartaBromo.com) – Puluhan pekerja migran Indonesia (PMI) menjalani karantina di Kabupaten Probolinggo. Mereka tercatat merupakan pekerja yang mudik dari Malaysia dan Singapura.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo ada 54 PMI yang mudik ke hingga Selasa, 4 Mei 2021. Sebanyak 34 orang menjalani karantina selama 5 hari di Puskesmas Maron. Kemudian 20 orang di Rumah Isolasi Sari Indah (SI) Gending. Menunggu hasil swab PCR (polymerase chain reaction).

“Para PMI di SI ini masih menunggu hasil swab PCR kedua. Mereka ditempatkan di SI karena pada saat tiba di Kabupaten Probolinggo, tempat karantina di Puskesmas Maron sudah terisi penuh,” ungkap Sekretaris Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dyah Kuncarawati.

Baca Juga :   Kepala Bappeda Kabupaten Probolinggo Dilukir, 2 Dinas Kosong

Untuk mereka yang dikarantina di Puskesmas Maron, sudah dipulangkan ke desanya masing-masing. Itu setelah hasil swab PCR kedua dinyatakan negatif. “Mereka diharapkan dikarantina selama 14 hari di desa melalui PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) Skala Mikro,” lanjutnya.

Mereka sebenarnya sudah menjalani karantina selama 5 hari di Wisma Haji Surabaya. Tetapi baru sekali menjalani swab PCR dengan status negatif hasil swab PCR. Meski begitu, karantina di Probolinggo tetap dijalani sembari menunggu swab kedua.

Menurut Koordinator Gakkum Satgas Penanganan Covid-19 setempat, Ugas Irwanto, pemerintah daerah tidak bisa mencegah kedatangan PMI. Karena disamping mereka pulang mudik, ada juga yang dideportasi karena surat izinnya habis atau visanya habis. Selain itu ada hal lain yang memaksa mereka harus pulang ke Probolinggo.

Baca Juga :   Lokasi Krematorium Eks Kuburan Muslim

“Jadi memang mereka terpaksa untuk pulang dan kalau rumahnya di Kabupaten Probolinggo, tetap akan diterima dan dilayani oleh pemerintah daerah,” kata Ugas.

Mereka, kata Ugas, tidak dijemput oleh keluarga ketika berada di Wisma Haji Surabaya. Melainkan dijemput oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo. Cara itu sebagai salah satu antisipasi yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Kalau dari Surabaya langsung dijemput keluarganya, statusnya blank karena cuma satu kali swab. Oleh karena itu, Satgas Covid-19 Jawa Timur tidak akan melepas PMI kalau tidak dijemput Satgas Covid-19 masing-masing daerah,” tegasnya.

Pria yang menjabat Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo itu menambahkan, hari ini setidaknya ada 9 PMI dalam perjalanan. “Hanya belum tahu pasti berapa jumlahnya. Kayaknya ada sekitar 9 migran dan langsung menuju ke Puskesmas Maron,” lanjutnya.

Baca Juga :   Warga Probolinggo Berebut Minyak Goreng di Swalayan

Selama menjalani karantina, para PMI diberlakukan sama dengan orang konfirmasi tanpa gejala. Di antaranya melakukan olahraga, mendapatkan bimbingan psikologi, bimbingan rohani, vitamin, dan makan. (cho/saw/ono)