Al-Qur’an Mengubah Pandangan Dunia dari Waktu ke Waktu

937

Pasuruan (wartabromo.com) – Al-Qur’an bukan hanya sekedar bacaan bagi umat Islam. Melainkan juga petunjuk bagi orang-orang yang beriman.

Dikatakan ustaz Nasir, Ketua PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Kota Pasuruan Al-Qur’an sudah menunjukkan kehebatannya dalam mengubah pandangan dunia sejak jaman dahulu. Yaitu saat bangsa Arab masih berada di jaman jahiliyah.

“Dahulu, bangsa Arab hidup di jaman yang disebut jahiliyah, di mana masyarakatnya hidup tanpa aturan dan kebodohan serta menyembah berhala. Kemudian risalah Islam datang dibawa oleh Rasulullah SAW dengan berpedoman pada Al-Qur’an sebagai kitabnya,” tutur ustaz Nasir.

Kedatangan agama Islam dan Al-Qur’an memang tak serta merta diterima oleh bangsa Arab pada jaman itu. Melainkan penuh dengan penolakan besar-besaran, sampai Rasulullah SAW harus menghadapi berbagai perang.

Namun, meski begitu Allah Swt telah berjanji dalam firman-Nya dalam Al-Qur’an surah al-Fath ayat 38, isinya:

“Allah swt menjanjikan bahwa agama Islam akan diterima di dunia oleh seluruh manusia yang ada di muka bumi. Meskipun banyak orang yang tidak suka.”

Lebih lanjut Ustaz Nasir menjelaskan, jaman Jahiliyah yang pernah dialami oleh Bangsa Arab menjadi bukti kehebatan Al-Qur’an dalam mengubah pandangan kehidupan. Hingga pada akhirnya bangsa Arab mempercayai Allah swt sebagai Tuhan Semesta Alam, Rasulullah SAW sebagai utusan Allah dan Al-Qur’an sebagai pedoman kehidupan.

“Al-Qur’an tak hanya sebagai pedoman hidup dalam beragama saja Bolowarmo, tetapi juga dalam segi ilmu pengetahuan. Ya, seperti sekarang ini Pemerintah Indonesia telah menggalakkan asesmen kompetensi di ranah pendidikan,” jelas Ustaz Nasir.

Asesmen kompetensi adalah bentuk survei karakter untuk generasi bangsa. Dimana pendidikan karakter juga ada di dalam Al-Qur’an, adanya penggalakkan ini juga menjadi bukti bahwa Al-Qur’an mampu merubah pandangan hidup.

“Oleh karena itu Bolowarmo, mari mulai saat ini coba menjadikan Al-Qur’an sebagai pandangan dunia dengan menjadikan Allah sebagai satu-satunya Tuhan, agar kehidupan menjadi lebih baik,” tutup ustaz Nasir. (trj/may)