Dijual ke Jogja, Tiang Listrik Peninggalan Belanda Kota Pasuruan Akhirnya Dikembalikan

14566

Pasuruan (wartabromo.com) – Usai dijual oleh oknum tak bertanggungjawab sampai ke Yogyakarta, tiang listrik yang diduga peninggalan zaman kolonial Belanda sudah kembali ke Kota Pasuruan. Pemerintah setempat telah menerima tiang tersebut, Sabtu (29/5/2021).

Wali Kota Pasuruan Syaifullah Yusuf yang menerima secara resmi dari salah satu warga yang peduli terhadap cagar budaya di Kota Pasuruan.

“Berdasarkan surat yang distempel staf kelurahan, tiang ini dicopot, diambil tanpa ada izin yang semestinya. Setelah ditelusuri, ditemukanlah tiang ini di Yogyakarta, dan kebetulan pembelinya memiliki kesadaran sehingga barang ini dikembalikan. Sekarang saya terima secara resmi,” kata Gus Ipul, sapaan wali kota di Gedung Kesenian Darmoyudo Kota Pasuruan.

Gus Ipul menegaskan akan menjaga dan merawat tiang listrik yang diduga peninggalan perusahaan listrik swasta zaman kolonial, NV. ANIEM (Algemeene Nederlandsche Indische Electriciteit Maatschappij).

Untuk sementara, tiang ini akan ditempatkan di Dinas Pendidikan setempat. Kemudian, Gus Ipul memerintahkan kepada Lurah dan Camat setempat agar mengurus proses pengembalian tiang tersebut seperti semula.

“Saya minta kepada yang mengambil untuk mengembalikan dan memasang kembali ke tempat semestinya,” tandasnya.

Sebelumnya, diketahui sebuah tiang listrik peninggalan kolonial raib, Sabtu (15/5/2021). Tiang listrik bersejarah ini disebut sebagai objek diduga cagar budaya (ODCB).

Melalui penelusuran sejumlah pegiat sejarah Kota Pasuruan, ternyata tiang listrik ini sudah dijual ke Yogyakarta. Setelah melalui proses negosiasi, pembeli tiang ini bersedia mengembalikan aset sejarah Pemkot Pasuruan.

“Tugas kami memang untuk melindungi dan melestarikan cagar budaya yang ada,” tutur Rachmad Tjahjono, pentolan Paguyuban Satrio Suropati saat mengembalikan tiang tersebut kepada wali kota.

Di hadapan Gus Ipul, Tjahjono meminta agar Pemkot segera membentuk Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Pasuruan.

“Momentum untuk kota pasuruan agar lebih peduli kepada cagar budaya yang merupakan tulisan-tulisan perjalanan waktu Kota Pasuruan,” pungkasnya. (oel/yog)

Simak videonya: