Tak Mampu Bayar Ambulans, Warga Dringu Bawa Jenazah Pakai Motor Roda 3

6323

Dringu (WartaBromo.com) – Warga Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo membawa jenazah dari rumah sakit ke rumah duka menggunakan motor roda 3. Tak mampu membayar biaya ambulans disebut-sebut jadi perkaranya.

Dalam 2 video amatir yang diterima wartabromo.com, terlihat jenazah yang ditutupi kain warna biru langit dibawa oleh beberapa orang dari rumah sakit. Mayat itu kemudian diangkat ke dalam bak motor roda 3, selanjutnya dibawa ke rumah duka, masuk ke gang sempit.

Selama 2 hari terakhir, video jenazah dengan motor roda 3 tersebut karuan saja viral di media sosial (medsos).

Perekam video mengatakan, mayat itu bernama Supo dan meninggal di rumah sakit Pakesbun atau RSU Wonolangan Dringu. Warga ini tergolong tak mampu dan masuk rumah sakit menggunakan BPJS kesehatan.

Baca Juga :   Dijanjikan Kerja, Perempuan Ini Malah Diperkosa, hingga Cerita Warga di Purwosari Diduga Tolak Pemakaman Jenazah PDP | Koran Online 14 Juli

Hanya saja, pihak keluarga disebutkan dimintai biaya ambulans sebesar Rp800 ribu oleh pihak rumah sakit. Karena tak mampu membayar, jenazah pria itu lantas dijemput paksa dan dibawa pulang menggunakan motor roda 3.

Pasien yang meninggal diketahui bernama Supo (60), warga Dusun Parsean, Desa Taman Sari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Ia masuk RSU Wonolangan Dringu pada Jumat sore, 5 Juni 2021. Ia didiagnosa sakit paru-paru dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 18.00 WIB.

“Sakit keluar darah dari mulutnya, dibawa ke rumah sakit, gak sampai nginap korban meninggal dunia. Biaya sudah pakai BPJS, terus dimintai biaya ambulans Rp800 ribu sama pihak RSU Wonolangan,” ungkap Nur Ali, tokoh masyarakat desa setempat, Minggu (6/6/2021).

Baca Juga :   Ini Pengakuan Kades Karanggeger Terkait OTT Oknum LSM

Ia mengatakan pihak rumah sakit tidak memberikan dispensasi atau toleransi terhadap warga miskin itu. Sehingga pihak keluarga melakukan jemput paksa. “Karena korban dan keluarga tidak punya uang buat ambulans, oleh keluarga dan tetangga dibawa naik motor Tossa dari rumah sakit menuju rumah duka,” sesal tokoh pemuda Dusun Parsean itu.

Terkait beredarnya video tersebut, wartabromo.com berusaha menghubungi manajemen rumah sakit. Secara resmi rumah sakit BUMN itu, akan menyampaikan pernyataan resmi pada Senin, 7 Juni 2021. “Selamat pagi Pak Sun rilisnya besok Pak kami masih koordinasi, Siang kemungkinan Pak. Salam sehat Pak,” tulis I Nyoman Suasti A, selaku Humas RSU Wonolangan, ketika dihubungi wartabromo.com melalui aplikasi pesan pendek.

Baca Juga :   Dapur Rumah di Paiton Ambruk Timpa Penghuninya yang Tengah Masak

Pihak kepolisian setempat berusaha meredam gejolak di masyarakat dengan mendatangi rumah duka. Ada mediasi yang melibatkan Kapolsek Dringu, Kepala Desa Taman Sari, keluarga korban dan RSU PG Wonolangan.

“Sudah kami perintahkan untuk melakukan musyawarah masalah kepulangan korban sampai dibawa naik motor barang. Hasilnya pihak keluarga tidak mempermasalahkan masalah tersebut,” kata Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan.

Selain melakukan mediasi, pihak kepolisian juga memberikan bantuan beras. “Guna meringankan beban biaya tahlil, pihak kepolisian Polres Probolinggo langsung memberikan bantuan beras. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali,” harap perwira yang dilukir menjadi Wakapolresta Bogor tersebut. (saw/ono)