Kasus Positif Perlahan Naik, Wali Kota Probolinggo Warning Pelaku Usaha

945

Kanigaran (wartabromo.com) – Pasca lebaran 2021, kasus positif covid19 di Kota Probolinggo perlahan naik kembali. Dari sebelumnya hanya hitungan jari, kini menjadi belasan. Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, ingatkan masyarakat dan pelaku usaha agar taat Prokes (protokol kesehatan) di setiap kegiatannya.

Per 13 Juni 2021, data kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Probolinggo ada 11 orang dirawat. Padahal, kasus positif di bulan Mei antara 2-4 kasus. Apabila kasus positif terus bertambah pada minggu ketiga Juni, maka statusnya bisa menjadi zona orange dari zona kuning.

“Jika sudah demikian, yang rugi juga masyarakat. Karena dengan berat hati, kami harus memberlakukan kembali kebijakan-kebijakan yang dirasa perlu,” katanya pada Senin (14/6/2021), dalam pertemuan virtual dengan lurah dan camat se Kota Probolinggo.

Baca Juga :   Pemkot Pasuruan Siapkan 1.500 Lowongan Pekerjaan, hingga Kabupaten Probolinggo Dikeroyok 22 Kementerian | Koran Online 18 Okt

Pelaku usaha, pemilik restoran, café, dan swalayan, diingatkan untuk memperketat protokol kesehatan. Dengan mewajibkan pengunjung dan karyawan memakai masker, juga menjaga jarak. Apabila ada pengunjung abai prokes, harus segera ditindak lanjuti.

Salah satu sorotan Hadi adalah pelaksanaan pasar tumpah di Alun-alun Kota Probolinggo. Setiap hari Sabtu dan Minggu (Tugu). “Untuk pasar Tugu kalau masih terkendali maka bisa dilanjutkan. Jika tidak bisa dikendalikan lagi, maka terpaksa ditutup,” tegas pria yang karib dipanggil Habib Hadi itu.

Ia mengatakan kewaspadaan pada penularan covid19 dari luar daerah juga perlu ditingkatkan. Terutama dari transmisi lokal yakni Pulau Madura. Sejumlah langkah strategis ditempuh. Mulai dari memperketat akses masuk dan mobilitas warga di pelabuhan Tanjung Tembaga. Terhadap warga yang akan bergerak dari dan ke Pulau Madura.

Baca Juga :   Polres Probolinggo Paksa 629 Kendaraan Putar Balik

Petugas gabungan dengan Satgas covid19 Kabupaten Prooblinggo, ditempatkan untuk melakukan swab pada warga pelaku perjalanan di pelabuhan itu. Di jalur darat, juga demikian. Salah satunya menunda perjalanan dinas dan kunjungan kerja dari Madura.

“Jika ada kunker ke sana, kami batalkan. Atau ketika ada kunjungan kerja dari wilayah itu ke sini, maka kami swab di tempat. Kami tidak menerima surat keterangan sehat,” kata dia.

Langkah yang sama juga dilakukan pada Museum Rasulullah. Dimana sebelumnya, mayoritas pengunjung berasal dari Pulau Madura. Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejak 6 Juni lalu, tidak ada lagi pengunjung dari Madura.

Satgas covid19 Kota Probolinggo, menghimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan ini. Salah satunya, dengan melaporkan setiap kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Baca Juga :   Warga Nguling Terpapar Covid Varian Delta

“Mari saling menjaga dan mengawasi. Untuk meminimalisir dan menekan penularan virus ini. Tanpa peran aktif masyarakat, mustahil kami bisa menanggulangi pandemi ini,” tandas politisi PKB itu. (lai/saw)