Ini Mitos Larangan Sebelum Menikah dalam Adat Jawa yang Tak Boleh Dilanggar

9600

 

Pasuruan (wartabromo.com) – Bagi orang yang memiliki keturunan Jawa pasti tidak asing dengan berbagai wejangan seputar mitos-mitos kehidupan. Salah satunya termasuk mitos tentang larangan sebelum menikah.

Dalam adat Jawa sendiri, mitos ini dipercaya karena sudah tertulis di dalam kitab Primbon. Adapun isinya berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan sikap dalam suatu tindakan dalam kehidupan. Salah satunya dalam hal pernikahan.

Penasaran apa saja mitos larangan sebelum menikah dalam adat Jawa yang tak boleh ditentang? Berikut ini diantaranya setelah dilansir dari beberapa sumber:

1. Tak Boleh Menikah di Bulan Suro atau Muharram

Orang Jawa meyakini bulan Suro atau Muharram adalah bulan keramat untuk menggelar hajatan apalagi pernikahan. Dalam kitab Primbon pun dituliskan, apabila larangan tersebut dilanggar maka pihak mempelai dan keluarga akan mendapatkan musibah.

Baca Juga :   Dinikahi Kakek 60 Tahun, Dewi Silfiah Sempat Menangis

2. Pantang Menikah Bila Rumah Mempelai Saling Berhadapan

Sampai saat ini, larangan tersebut masih dipercaya oleh beberapa masyarakat Jawa. Apabila kedua mempelai masih nekat melakukan pernikahan, dikhawatirkan akan ada banyak masalah di kehidupan rumah tangga.

Lantas, apakah ada solusi yang bisa dilakukan agar pernikahan tetap bisa dilangsungkan? Solusinya adalah, salah satu rumah mempelai harus direnovasi agar rumah keduanya tak saling berhadapan lagi.

3. Tak Boleh Melangsungkan Pernikahan Jilu

Istilah jilu merupakan singkatan dari “siji karo telu”. Maksudnya adalah salah satu mempelai merupakan anak pertama dari keluarganya, sedangkan calon pasangannya merupakan anak ketiga di keluarganya.

Masyarakat Jawa meyakini, bila pernikahan jilu tetap dilangsungkan, maka akan ada banyak cobaan bagi pasangan tersebut ketika mengarungi bahtera rumah tangga.

Baca Juga :   Kabupaten Probolinggo Rangking 3 Pernikahan Dini

4. Tak Boleh Menentang Weton Jodoh

Ketika hendak menikah, pada tradisi adat Jawa akan ada yang namanya perhitungan weton jodoh atau kecocokan pasangan. Perhitungan ini hanya bisa dilakukan oleh para leluhur kuno.

Dalam perhitungan weton jodoh ada beberapa weton yang hasil akhirnya jodoh/tidak berjodoh. Apabila tak berjodoh, maka kedua mempelai tak boleh menentangnya, sebab ditakutkan menjadi malapetaka saat berumah tangga nantinya. (trj/may)