Maaf! RSUD Bangil Penuh dan Over Kapasitas

1743

Bangil (wartabromo.com) – Mulai hari ini, Layanan IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSUD Bangil diberlakukan sistem buka tutup.

Pemberlakukan ini terpaksa dilakukan, lantaran jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Bangil melebihi kapasitas tempat tidur (TT), baik pasien yang berada di ruang isolasi biasa maupun ruang intensif seperti HCU/ICU.

Direktur RSUD Bangil, dr Arma Roosalina mengatakan, pemberlakukan sistem buka tutup layanan IGD mulai dilakukan sejak pukul 15.00 sampai ada pengumuman lebih lanjut.

Dalam prakteknya, begitu pasien di IGD berhasil dipindah ke ruang perawatan (ruang intensif atau isolasi), maka barulah bisa dibuka layanan di IGD dengan memasukkan pasien baru yang datang dengan keluhan apapun.

Baca Juga :   Tetap Waspada! Pelajar dan Mahasiswa di Pasuruan Terpapar Covid19

“Dilihat dulu, kalau masih penuh, ya tidak kita terima dulu. Tapi kalau ada pasien di IGD yang dipindah ke ruang perawatan, maka kekosongan tt di IGD bisa langsung diisi pasien baru,” kata dr Arma, di sela-sela kesibukannya, Rabu (07/07/2021).

Selama pemberlakuan sistem buka tutup ini, RSUD Bangil dibantu oleh anggota TNI dan POLRI. Dijelaskan Arma, keberadaan TNI POLRI menjadi sangat penting agar bisa memberikan pemahaman sekaligus membantu alur pelayanan semaksimal mungkin.

“Kita ada petugas pengamanan di RS . Tapi sesuai petunjuk Bapak Bupati, maka ditambah dengan anggota TNI POLRI untuk membantu penjagaan di depan IGD,” terangnya.

Di RSUD Bangil, total tempat tidur yang menampung pasien Covid-19 di ruang isolasi sebanyak 162. Sedangkan tt di ruang ICU/HCU sebanyak 20. Kata Arma, seluruh tempat tidur tersebut sudah full pasien.

Baca Juga :   Dicari Segera! Relawan Nakes Covid19 Untuk RSUD Bangil

Sedangkan di IGD sudah terjadi penumpukan pasien hingga mencapai 40 orang. Jumlah tersebut tidak wajar, dalam artian berada di ambang batas pelayanan maksimal yang bisa dilayani.

“Kalau maksimal, standartnya 24. Ini sudah tidak wajar, karena nakes kita yang kewalahan melayani pasien,” singkatnya.

Dengan pemberlakukan sistem ini, RSUD Bangil meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Hanya saja, lantaran kondisi yang sangat tidak memungkinkan, mau tidak mau apabila ada pasien baru yang datang ke IGD RSUD Bangil, maka diarahkan untuk mencari rumah sakit lain yang bisa menampungnya.

“Dengan kerendahan hari, kami sarankan ke rumah sakit lain, karena kita tidak bisa menolong. Ini sudah di luar kemampuan maksimal kami,” tutupnya. (mil/yog)