Tips Mencerdaskan Anak Dari Sisi Psikologi

666

 

Pasuruan (wartabromo.com) – Setiap orang tua pasti mengingkan anaknya cerdas. Sayangnya, tak banyak orang tua mengetahui tips parenting agar anak bisa cerdas.

Penting diketahui, Tingkat kecerdasan anak dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor biologis dan eksternal. Adapun faktor biologis dipengaruhi beberapa hal, misalnya genetik ibu dan ayah.

Bisa juga dari nutrisi yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan, maupun penyakit yang diderita ibu hamil atau anak itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal berupa gaya parenting yang diterapkan kepada anak, serta muncul dari lingkungan sekitar tempat anak bersosialisasi.

Dinukil dari kompas.com, tips mencerdaskan anak sebenarnya sangatlah mudah. Bahkan, orang tua tak perlu mengeluarkan banyak biaya. Seperti apa tipsnya?

Baca Juga :   Cara Jitu Hadapi Anak yang Suka Membantah

Yuk, simak!

1. Maksimalkan Teknologi yang Sudah Ada

Perkembangan teknologi bisa membantu para orang tua menciptakan anak cerdas, dengan catatan harus dimaksimalkan sesuai dengan potensi yang dimiliki anak. Misalnya, menggunakan teknologi virtual reality untuk mengajarkan banyak hal pada anak.

2. Banyak Bertanya dan Sedikit Menjelaskan

Memperbanyak bertanya pada anak akan melatih skill problem solving sekaligus mempertajam imajinasi anak. Misalnya, ketika tengah berkendara, orang tua bisa mengajukan pertanyaan sederhana pada anak, seperti “apa yang akan terjadi kalau melanggar lampu lalu lintas?”

Metode parenting seperti ini menunjukkan keberhasilan bila anak kemudian sering mengajukan pertanyaan yang dimulai dengan “mengapa”.

3. Dukung Pertemanan yang Sehat

Baca Juga :   Ini Penyebab Orang Unggah Video Agar Viral

Benar, anak memang seharusnya bermain dengan siapa saja. Namun, sebagai orang tua berhak membatasi anak bergaul dengan teman-teman yang toxic agar ia tidak terpengaruh dengan pergaulan yang tidak sehat serta merugikan.

4. Jangan Memaksa Anak

Setiap anak memiliki karakternya masing-masing, tugas orangtua hanyalah mengarahkan. Anak yang pendiam jangan dipaksa menjadi anak yang aktif secara fisik, begitu pula anak yang lebih suka aktivitas di luar ruangan jangan dipaksa belajar di dalam kelas dalam waktu yang panjang.

Sebaliknya, orangtua bisa mengarahkan karakter anak tersebut menjadi keuntungan baginya, misalnya anak pendiam dapat diberi banyak buku bacaan yang meningkatkan intelegensinya.

Selama anak tidak berperilaku menyimpang dan masih dalam batas kewajaran, hormati keinginan anak untuk menjadi dirinya sendiri. (trj/may)