Kenapa Korupsi Terus-Terus Menerus Terjadi? Ternyata Ini Penyebabnya

1265

Pasuruan (wartabromo.com) – Skandal korupsi yang dilakukan pasangan suami istri Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari-Hasan Aminuddin, masih hangat diperbincangkan. Penangkapan kedua politisi itu diduga terkait jual beli jabatan untuk penjabat kepala desa.

Pemberitaan ini dengan cepat menyeruak ke berbagai sosial media. Beragam komentar netijen pun bermunculan, menyuarakan kegeraman dan kritik.

“Korup sudah macam budaya pejabat saja,” komentar akun @zonaskuy69 di salah satu postingan Instagram @wartabromo yang berjudul “KPK Dikabarkan Gelar Operasi Tangkap Tangan Bupati Probolinggo”.

Nah, sebenarnya apa sih yang menjadikan korupsi terjadi terus menerus? Dilansir dari merdeka.com, ternyata ini penyebabnya:

1. Faktor Internal

Secara umum, korupsi bisa terjadi karena didukung oleh faktor internal. Maksudnya, faktor ini muncul dari dalam diri seseorang. Adapun hal ini ditandai dengan sifat manusia yang terbagi menjadi dua aspek, yakni:

Baca Juga :   Tiga Perguruan Tinggi Nurul Jadid Teken Nota Kesepahaman dengan KPK

a. Berdasarkan Aspek Perilaku per Individu

– Sifat tamak/rakus

Tamak adalah sifat manusia yang selalu merasa kurang dengan apa yang telah dimiliki, atau bisa pula disebut kurangnya rasa bersyukur. Orang tamak memiliki hasrat untuk menambah harta dan kekayaan dengan melakukan tindakan yang merugikan orang lain, seperti korupsi.

– Moral yang tidak kuat

Orang yang tidak memiliki moral kuat, tentunya akan mudah tergoda untuk melakukan korupsi.

Ketika seseorang memang sudah tidak memiliki moral yang kuat, atau kurang konsisten bisa tergoda dengan mudah. Banyak pengaruh dari luar yang masuk ke dalam dirinya.

– Gaya hidup yang konsumtif

Seperti diketahui, manusia kerap kali ingin memenuhi keinginan yang tak terbatas. Gaya hidup secara berlebihan, tentu menjadi salah satu penyebab terjadinya korupsi.

Baca Juga :   Berharta Rp 19 M, Ini Deretan Kekayaan Ketua Komisi II

b. Berdasarkan Aspek Sosial

Berdasarkan aspek sosial, bisa membuat sesorang tergiur melakukan tindak korupsi. Hal ini terjadi karena dorongan dan dukungan dari keluarga.

Maksudnya, walaupun sifat pribadi seseorang itu tak ingin melakukannya, namun lingkungan dalam hal ini, malah memberikan dorongan untuk melakukan korupsi, bukan mencegah atau memberi hukuman.

2. Faktor Eksternal

Penyebab terjadinya korupsi dilihat dari faktor eksternal, lebih condong terhadap pengaruh dari luar yang terbagi dalam aspek berikut:

a. Didukung Keadaan Masyarakat yang Memungkinkan Terjadinya Korupsi

Penyebab korupsi dalam aspek ini ialah saat nilai-nilai di masyarakat itu kondusif untuk terjadinya korupsi. Masyarakat tidak menyadari, bahwa yang paling rugi atau korban utama dari adanya korupsi adalah mereka sendiri.

Baca Juga :   Jaksa Minta Hakim Cabut Hak Politik Setiyono

b. Sebab Aspek Ekonomi

Penyebab terjadinya korupsi berikutnya, dari aspek ekonomi. Hampir mirip dengan perilaku konsumtif pada faktor internal. Bedanya, di sini lebih ditekankan pada pendapatan seseorang.

c. Aspek Politis

Penyebab terjadinya korupsi karena kepentingan politik serta haus kekuasaan, ingin meraih dan mempertahankan jabatan. Biasanya dalam aspek politis ini, bisa membentuk rantai-rantai korupsi yang tak terputus.

d. Aspek Organisasi

Penyebab terjadinya korupsi dari aspek organisasi, bisa terjadi karena beberapa hal. Mulai dari kurang adanya sikap keteladanan pemimpin, tidak adanya kultur budaya organisasi yang benar, kurang memadainya sistem akuntabilitas hingga Kelemahan sistem pengendalian manajemen. (trj/may)