Dicegat Warga, Pelaku Begal Jalur Bromo Tinggalkan Motor Rampasannya

5488

Sukapura (WartaBromo) – Pelaku begal di kawasan Bromo meninggalkan motor rampasannya di hutan. Pelaku kabur paska dicegat warga Desa Gemito, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo.

Pelaku begal melarikan diri ke timur tenggara dari lokasi. Diperkirakan ke arah Desa Gemito. Pelarian pelaku diketahui warga yang terus memburunya. Sembari mengejar, warga juga mengontak warga lain di jalan yang sekiranya dilalui pelaku.

“Anggota Opsnal Polsek Sukapura dibantu warga melakukan penyisiran dan memburu kawanan pelaku yang tidak menguasai medan,” ujar Kapolsek Sukapura, AKP Sugeng Hariono pada Selasa, 14 September 2021.


Di hutan masuk Desa Gemito, pelaku berhasil diidentifikasi dan dicegat oleh warga. Pelaku memberikan perlawanan dengan mengacungkan senjata tajam ke arah warga. Namun, mereka lari tunggang langgang ke arah hutan, begitu melihat jumlah warga.

Baca Juga :   Asik “Ngefly” di Pinggir Pantai, 4 Pemuda Disergap Petugas

Polisi bersama warga terus mengejar kawanan pelaku begal ke dalam hutan. Diduga mereka bukan warga kawasan Tengger. “Masih diupayakan pengejaran (pelaku, red),” tambah Kanit Reskrim Polsek Sukapura Bripka Indra Sena.

Baca juga: Begal Beraksi di Jalur Bromo

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Muhammad Aldi, 17, asal Desa Laweyan, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo menjadi korban begal saat melintas di tepi jalan Desa/Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Di pertigaan jalan menuju Desa Sariwani itu, korban harus merelakan Yamaha Nmax Nopol N 4630 ML dibawa kabur oleh 2 pelaku.

Pelaku juga membacok korban di bagian dada. Akibatnya korban yang masih berstatus pelajar alami luka dada kirinya sedalam 2 cm. Korban pun dilarikan ke Puskesmas Sukapura untuk mendapatkan pertolongan medis.

Baca Juga :   Berkunjung Ke Probolinggo, Wisatawan Bakal Di- tracing Secara Acak

Polisi mengimbau agar warga dan pengunjung wisata Gunung Bromo untuk ekstra hati-hati. Jika hendak berangkat malam hari, berangkatlah dalam rombongan. Begitu juga ketika melintas di siang hari, diusahakan bersama-sama. Agar tidak menjadi incaran pelaku begal. (lai/saw)