Kraksaan (WartaBromo) – Penyidik KPK kembali melakukan penggeledahan kantor organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Probolinggo. Kini giliran Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Dispendik) didatangi petugas anti rasuah pada Selasa, 28 September 2021.
Dua kantor di Jalan Panglima Sudirman Kota Kraksaan itu, didatangi petugas dengan waktu berbeda. Ada tiga mobil KPK yang terparkir halaman Dinkes sejak pukul 09.00 WIB. Dua personil bersenjata lengkap terlihat menjaga pintu gerbang Kantor Dinkes yang biasanya terbuka lebar di hari aktif itu.
Para pegawai dilarang keluar kantor, sementara pegawai dari luar tidak diperbolehkan masuk. “Iya mas, kami dari Polresta (Kota Probolinggo), membantu pengamanan sesuai perintah pimpinan,” ujar salah seorang personil saat ditanya.
Sebelum ke Dinkes, petugas KPK terlebih dahulu ke kantor Dispendik yang berjarak sekitar 100 meter di timur. Mereka diperkirakan tiba di eks SDN Patokan 1 itu, sekitar pukul 09.00 WIB. Menggunakan Toyota Innova Rebond hitam dengan nopol W-1795-AO, N-1312-IH dan L-1091-IM.
“Iya tadi ada tiga mobil yang datang ke sini. Satu jam kemudian keluar dan langsung ke arah barat. Katanya itu mobil penydidik KPK,” kata salah satu pegawai.
Kedatangan penyidik KPK diduga berkaitan dengan kasus yang menjerat Bupati Probolinggo non aktif, Puput Tantriana Sari. Dimana bupati wanita itu bersama Hasan Aminuddin, suaminya, menjadi tersangka kasus jual beli jabatan. Selain keduanya, ada juga 20 aparatur sipil negara (ASN) yang menjadi tersangka.
Sebelumnya, penyidik KPK melakukan penggeledahan di 5 kantor organisasi perangkat daerah (OPD) pada Senin, 27 September. Yakni kantor Dinas Perhubungan (Dishub) di jalan Panglima Sudirman Kota Probolinggo, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) di kompleks perkantoran Dringu. Serta di kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM), Dinas Sosial (Dinsos), dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), yang berada di jalan A. Yani Kota Probolinggo. (cho/saw)
Simak videonya:
