Rawan Ancaman, AJI Surabaya Bekali Jurnalis “Mitigasi” Keamanan saat Liputan

1636

Surabaya (WartaBromo.com) – Sebanyak 20 jurnalis se Jawa Timur mengikuti pelatihan yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya. Mereka mendapatkan bekal untuk meliput secara aman dari ancaman fisik maupun mental.

Pelatihan bertajuk Training Safety Journalist and Security ini digelar selama sepekan. Mulai dari 25 September 2021 hingga 30 September 2021. Pelatihan ini dilakukan secara hybrid.

Yulianus Andre Yuris, Sekretaris AJI Surabaya mengatakan, selama ini tak banyak disadari bahwa jurnalis selalu menghadapi ancaman keselamatan saat meliput.

“Jurnalis seringkali harus turun dalam liputan-liputan yang berisiko, seperti di lokasi bencana dan lokasi unjuk rasa. Karena itu, jurnalis membutuhkan tambahan keterampilan untuk mencegah hal-hal yang membahayakan jiwanya ketika melakukan tugas jurnalistik,” jelas Andre melalui pernyataan tertulis.

Baca Juga :   Jelang Pilkades, Ketua Panitia di Desa Brabe Diancam Oknum LSM

Untuk itu, AJI Surabaya dengan AJI Indonesia serta USAID dan Internews berupaya untuk meminimalisir ancaman tersebut. Yakni dengan membekali jurnalis “mitigasi” yang bisa diterapkan sebelum dan sesudah liputan.

Dua mentor yang telah melalui tahapan training of Trainer AJI Indonesia yakni Ichwan dan Artika, dihadirkan.

“Materi-materi yang dibagikan meliputi cara-cara aman meliput bencana, meliput konflik, menghindari pelecehan seksual, hingga menghindari ancaman-ancaman digital yang saat ini juga makin kerap terjadi. Peserta juga dilatih bagaimana cara mengatasi apabila menjadi sasaran ancaman kekerasan,” jelas Andre.

Selain itu, narasumber tamu yang ahli dalam hukum juga turut membekali jurnalis dari berbagai kota di Jawa Timur ini. Mereka adalah pengacara Salawati Taher dari LBH Lentera yang merupakan pengacara mitra AJI Surabaya, serta pakar hukum pers, Herlambang P Wiratraman.

Baca Juga :   11 Wartawan Pasuruan Disuntik Vaksin Covid di Kandang Sapi

Apalagi saat ini kasus ancaman kepada jurnalis yang sedang jadi fokus yakni Nurhadi.

“Jurnalis juga masih menghadapi ancaman-ancaman kekerasan seperti yang terjadi pada jurnalis Tempo, Nurhadi, yang saat ini kasusnya sudah masuk tahapan persidangan,” tandasnya. (may/ono)