Lumajang (WartaBromo.com) – Beberapa hari terakhir, suhu udara di beberapa daerah di Indonesia lebih panas ketimbang biasanya. Termasuk di Lumajang, Probolinggo dan Pasuruan.
Rasa panas ini sudah dirasakan dalam sepekan terakhir. Padahal terkadang cuacanya sedang mendung atau matahari tak seterik biasanya. Lalu kenapa ya akhir-akhir ini sering merasa sumuk?
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menjawab pertanyaan ini. Urip Haryoko, Plt Deputi Bidang Klimatologi menjelaskan, suhu panas yang dirasakan akhir-akhir ini karena fenomena gerak semu matahari.
“Suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berluang pada periode yang sama setiap tahunnya,” jelasnya dalam keterangan resmi.
Ditambahkan kemudian, pada bulan Oktober ini, kedudukan semu gerak matahari tepat berada di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Nah, posisi ini terjadi 2 kali dalam setahun, yakni bulan September/Oktober, lalu Februari/Maret.
“Sehingga puncak suhu maksimum terasa di wilayah Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut,” tambahnya.
Selain itu, penyebab berikutnya adanya Siklon Tropis Kompasu di Laut Cina Selatan bagian utara. Ia menarik masa udara penyebab awan-awan hujan.
“Sehingga cuaca di wilayah Jawa cenderung menjadi lebih cerah – berawan dalam beberapa hari terakhir,” lanjut Urip Haryoko.
Saat ini BMKG mencatat, suhu maksimum di beberapa wilayah Indonesia mengalami peningkatan. Seperti di Medan, Jatiwangi dan Semarang, suhunya yakni 36-37 derajat celcius.
“Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di bulan oktober,” tandasnya. (may/ono)