Ratusan Penerima PKH Mengundurkan Diri

14429

Pasuruan (wartabromo.com) – Ratusan keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) di Kabupaten Pasuruan, mengundurkan diri.

Pengunduran diri mereka bukan tanpa sebab. Melainkan sudah merasa mampu secara finansial, sehingga tak mau lagi menerima bantuan dari Pemerintah.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pasuruan, Suwito Adi mengatakan, total ada 357 KPM yang sudah dinyatakan graduasi mandiri. Istilah tersebut ditujukan kepada KPM yang dengan kesadaran diri mundur dari daftar penerima bantuan PKH. Jumlah tersebut didapatkan dari data sejak Januari-Oktober lalu.

“Mereka mundur dengan kesadaran sendiri. Karena merasa sudah mampu. Sudah punya pekerjaan yang mapan dan penghasilan yang bisa mencukupi kebutuhan setiap bulannya,” kata Suwito, di sela-sela kesibukannya, Sabtu (20/11/2021).

Baca Juga :   PKH Dicatut untuk Tipu-tipu, Ini Kata Koordinator Pendamping Program

Dijelaskannya, total KPM aktif di Kabupaten Pasuruan mencapai sekitar 89.017 KPM. Dari jumlah tersebut, yang tergraduasi sebanyak 3.136 KPM. Dengan rincian, 357 mandiri dan 2.779 alami atau KPM yang secara otomatis mundur karena meninggal dunia.

Selain karena kesadaran sendiri, para petugas PKH juga intens melakukan sosialisasi. Yakni dengan memberikan pengertian agar yang sudah mampu, bisa memberikan kesempatan pada warga lain yang berhak menerima bantuan yang sama.

“Para petugas juga melakukan sosialisasi. Jadi, yang memang sudah tidak berhak kami berikan pengertian agar mereka bisa mengundurkan diri,” ujarnya.

Lebih lanjut Suwito menegaskan bahwa selain tinjauan di lapangan, warga yang dinilai tidak berhak lagi mendapatkan bantuan, juga tercatat dalam laporan masing-masing pemerintah desa. Dari laporan itu, pihaknya mendatangi yang bersangkutan untuk diberikan pengertian agar yang bersangkutan bisa mundur, tanpa harus memaksa.

Baca Juga :   Dewan dan Pegiat Antikorupsi Desak Bentuk Tim Investigasi Kasus Pemotongan PKH

“Kami dampingi terus masyarakat yang dilaporkan itu. Mereka tidak secara terpaksa. Tapi, memang mundur suka rela jadinya,” jelasnya. (mil/yog)