AQUA Keboncandi dan Para Stakeholder Dukung Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

1789

Pasuruan (WartaBromo.com)- Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Kurangnya sanitasi mengakibatkan banyaknya penyakit vector serta menjadi penyebab balita terkena stunting.

Hal ini menjadi pemicu PT Tirta Investama untuk membangun kolaborasi bersama dengan stakeholder terkait. Seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Camat dan Puskesmas Winongan serta Desa Mendalan.

Ditambah lagi kerjasama dengan mitra kerja LPTP (Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan) Surakarta. Mereka kompak menggelar kegiatan Pelatihan Sanitasi Total Berbasis Mayarakat pada Rabu (24/11).

Kegiatan ini adalah bagian dari program kemitraan pencegahan stunting di Kecamatan Winongan. Hal ini sebagai upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Pasuruan.

REMBUK STUNTING: Para peserta sedang berembuk untuk melakukan strategi pencegahan stunting di wilayah Pasuruan.

Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan antara lain; Edukasi Peningkatan kapasitas kader melalui pendekatan Sekolah Lapang Keluarga Sehat (SLKS). Edukasi ini focus pada promosi dan preventif di bidang Kesehatan.

Baca Juga :   APD RSUD Bangil Cukup Sebulan ke Depan

Lalu, edukasi Pengelolaan sampah rumah tangga melalui pendekatan sekolah lapang pengelolaan sampah (SLPS). Fokusnya membahas dari hulu sampai hilir persoalan sampah, dampak dan aksi pengelolaan sampah di desa Mendalan. Selain itu, juga pembangunan jamban sehat di desa setempat.

Pelatihan STBM ini disampaikan oleh Indah Wahyuningsih, Sanitarian Pukesmas Winongan. Selanjutnya secara simbolis dilakukan serah terima pembangunan jamban sehat di 20 titik bagi rumah tangga yang belum memiliki akses jamban sehat. Dan ini merupakan dukungan dari program Kabupaten Pasuruan, yaitu Ayo Gawe WC.

Camat Winongan, Basmi mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan seperti ini yang diharapkan bisa berjalan secara sustainable untuk menjadikan Kecamatan Winongan lebih baik, tentunya menuju ODF dan bebas stunting desa di Kecamatan Winongan.

Baca Juga :   Dua Juragan Tambang di Gempol Dijebloskan ke Penjara hingga Anggota Banser Kabupaten Pasuruan Divaksin Covid-19 Setelah Jokowi | Koran Online 19 Des

“Dengan adanya kegiatan kolaborasi ini, harapannya desa penerima manfaat dari Program AQUA Keboncandi bisa lebih terpacu dalam percepatan ODF. Karena ini adalah bukti yang nyata. Selain pelatihan secara nyata dibangunkan juga wujud jamban sehatnya,” ujarnya.

Dalam PERMENKES Nomor 3 tahun 2014, strategi penyelenggaraan STBM meliputi tiga komponen yang saling mendukung. Pertama, penciptaan lingkungan yang kondusif. Kedua, peningkatan kebutuhan sanitasi. Dan ketiga, peningkatan penyediaan akses sanitasi.

“Pada prinsipnya jamban sehat adalah kebutuhan, bukan hanya sebuah keinginan. Namun karena kebiasaan dan beberapa faktor lain, bahwa jamban sehat tidak lagi menjadi prioritas. Padahal ini bisa menjadi sumber penyebaran penyakit vector,” tegas Fahruz, koordinator fasilitator lapangan LPTP.

Baca Juga :   Lalai Berujung Kematian Bayi, Dinkes SP3 Bidan di Puskesmas Pajarakan

Sementara itu, SR CSR Manager AQUA Keboncandi, Hari Wicaksono menyampaikan STBM merupakan kegiatan yang sejalan dengan SK Bupati Nomor 26 tahun 2021. Yaitu program AGAWE “Ayo Gawe WC”. Hal ini sejalan dengan slogan yang menjadi cita-cita AQUA Danone “one planet, one health”. Yakni mengajak seluruh masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat dan menjaga kelestarian Bumi.

“AQUA menerapkan model pendekatan program dengan pelibatan aktif multi stakeholder. Yaitu pemerintah, perusahaan, LSM dan masyarakat. Keterpaduan dari multi pihak ini yang kemudian bisa saling mengisi, memperkuat dan berkembang untuk mencapai tujuan bersama. Yaitu bersama-sama membangun masyarakat untuk menuju kemandirian dan kesejahteraan,” tegas Hari. (day/**)