Tiga Kabupaten PPKM Level 2, Wisata Bromo Dibuka Kembali

806

Sukapura (wartabromo.com) – Tiga kabupaten di Lereng Bromo, masuk dalam level 2 PPKM, berdasarkan assesment dari Mendagri. Pihak BB TNBTS pun, segera lakukan reaktivasi wisata Bromo. Kawasan Bromo kembali bisa dinikmati wisatawan, dengan kuota harian sebanyak 25 persen.

Pengumuman pembukaan itu dilakukan BB TNBTS melalui laman instagram. Plt. Kepala BB TNBTS, Novita Kusuma Wardani menyebut, pembukaan kembali aktivitas wisata itu merujuk pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 2021 Tanggal 29 November 2021. Terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019, di Wilayah Jawa dan Bali.

“Maka objek dan daya tarik wisata alam Gunung Bromo di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, DIBUKA dengan kapasitas maksimal 25%. Menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat serta wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi,” tulisnya, Selasa 30 November 2021.

Baca Juga :   Setahun Digunakan, Bus Wisata Milik Pemkot Mulai Mengelupas

Lebih lanjut, Novita juga menyebut, tiket kunjungan wisata bisa dipesan melalui laman online. Di alamat url www.bookingbromo.bromotenggersemeru.org.

Kendati sudah dibuka, kapasitas kunjungan wisatawan masih dibatasi. Untuk Bukit Cinta hanya 31 orang perhari; Bukit Kedaluh 107 orang perhari; Penanjakan 222 orang perhari; Mentigen 55 orang perhari dan Savana Teletubbies 319 orang perhari.

“Pengumuman ini berlaku sejak ditandatangani untuk menjadi perhatian kepada masyarakat, pengunjung dan pihak-pihak terkait,” tutup Novita.

Kabar itupun disambut baik oleh pelaku wisata dan warga setempat. Salah satu pegawai hotel, Heri Kisadanta mengaku gembira. Karena selama PPKM, aktivitas wisata Bromo mati total. Pemasukan yang diandalkan dari aktivitas wisata pun, mati suri.

Baca Juga :   Rumah Bupati Probolinggo Non-aktif Digeledah hingga Pemkab Pasuruan Rencanakan Belanja Masker Rp100 Juta | Koran Online 3 Sep

“Kami sendiri sudah bersiap, mulai dari masker, hand sanitizer, tempat cuci tangan dan penerapan protokol kesehatan ketat,” katanya.

Heri dan warga Tengger berharap, pembukaan kembali wisata ini bisa menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat. Dimana sebelumnya mati suri akibat pandemi covid19. Selama pembukaan wisata kembali, protokol kesehatan ketat dan wajib vaksin, harus ditaati pengunjung. (lai/saw)