Inspektorat Probolinggo Bakal Investigasi Ulang Dana Desa di 2 Desa

895

Kraksaan (WartaBromo) – Inspektorat Kabupaten Probolinggo bakal melakukan investigasi ulang di 2 desa di Kecamatan Tongas. Tindakan ini pasca menerima aduan masyarakat (Dumas) terkait penggunaan Dana Desa (DD).

Dua desa itu, yakni di Desa Tongas Kulon dan Desa Klampok. Aduan tersebut berkaitan dengan pengerjaan fisik yang belum selesai. Pengerjaan fisik itu, seharusnya tuntas sebelum masa jabatan kepala desa (Kades) diganti oleh penjabat (Pj) kades.

“Yang dipersoalkan ke kami adalah surat rekom yang kami berikan kepada mantan kepala desa tersebut untuk kembali mencalonkan diri di Pilkades. Surat rekom ada, tapi pengerjaan fisiknya ada yang belum tuntas,” sebut Inspektur Pembantu (Irban) Investigasi pada Inspektorat setempat, Sentot Triadi Sugiharto pada Jumat, 3 Desember 2021.

Baca Juga :   Gagahnya Bendera Merah Putih Berkibar di Langit Bromo

Rekomendasi Laporan Keuangan Desa (LKD), kata Sentot, dikeluarkan pihaknya sesuai dengan hasil monitoring dan evaluasi (monev) penggunaan DD pada tahap I. Bukan penggunaan tahap II atau III. Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mantan kades yang mau mencalonkan diri kembali.

“Patokan kami untuk mengeluarkan rekom bagi incumben itu hanya pada penggunaan DD tahap I. Tidak ada kaitannya dengan pencalonan mantan kades itu,” tegasnya.

Dengan adanya Dumas itu, Inspektorat bakal melakukan investigasi. Pihaknya masih menjadwalkan pemeriksaan ulang tersebut. “Rekom tetap akan berjalan. Tapi tetap, aduan ini akan kami tindaklanjuti,” lanjutnya.

Jika dalam investigasi itu, pengerjaan fisik tidak sesuai dengan besaran anggaran, maka akan ada sanksi. Termasuk juga ketika tidak mampu diselesaikan. “Sanksinya nanti adalah harus melakukan ganti rugi kalau tidak sesuai dengan perencanaan,” tandas Sentot.

Baca Juga :   KPK Juga Geledah Pondok Bindereh Hasan

Informasi warga, di Desa Klampok ada pavingisasi jalan desa. Jalan di Dusun Gunggungan RW 09 / RT 29 itu, mempunyai panjang lebih dari 1 kilometer. Namun lebarnya tidak sama, di barat dengan lebar 3 meter, ujung timur 2 meter.

“Yang baru dibangun sekitar 1 kilometer, itu dikebut dah. Sisanya belum sama sekali dibangun,” sebut salah satu warga yang namanya minta dirahasiakan melalui sambungan seluler.

Jalan yang belum disentuh sama sekali sekitar 250 meter. Yakni 150 meter dengan lebar 2,5 meter dan 100 meter dengan lebar 2 meter. Lainnya sambil lalu dikerjakan oleh pekerja.

“Yang dibangun itu hanya jalan masuk saja, ujungnya belum sama sekali. Di timur sampai ke SD belum sama sekali, sekitar 100 meter. Material masih di pinggir jalan,” tandas ia. (lai/saw)