Pemuda Palang Ajak Emak-emak Nabung Sampah

1028

Sukorejo (WartaBromo.com) – Pemuda di Dusun Palang, Desa Lemahbang, Kecamatan Sukorejo punya cara unik untuk “bagi-bagi” uang dengan warga sekitar. Caranya dengan memanfaatkan sampah rumah tangga di daerahnya.

Genta Nur Baharudin, founder bank sampah gesang Palang mengatakan, mulanya karang taruna dusunnya membentuk bank sampah pada awal 2020 lalu.

“Awalnya ini prihatin dari lingkungan sekitar, karena banyaknya sampah. Tidak ada tempatnya dan lain sebagainya,” kata Genta saat melakukan live Santai Sore bersama WartaBromo.

Karang taruna ini kemudian melakukan sosialisasi terhadap ibu-ibu dan warga dusun setempat terkait bank sampah. Mereka meminta sampah-sampah yang bisa didaur ulang ini dikumpulkan. Seperti sampah plastik, kardus kaleng bekas dan lain-lain.

Baca Juga :   Duh, Tower Air Peninggalan Belanda Jadi Penyimpanan Sampah
Emak-emak setor ke Bank Sampah Palang. Foto: dok. Bina Taruna Sampah Palang.

“Jadi setiap minggunya ibu-ibu ini nanti menimbang, terus dicatat dapat berapa. Kemudian nanti bakal masuk dalam tabungan,” lanjut Genta.

Harga sampah ini berubah-ubah, tergantung perkembangan harga di pasaran. Seperti saat ini, harganya mulai Rp1500 sampai Rp2.000 per kilogramnya.

“Nanti tabungan ini terkumpul sampai hari raya. Biasanya dapet rata-rata Rp200-300 ribu, yang bisa diambil saat hari raya,” tambahnya.

Dalam satu bulan, sampah yang terkumpul sampai 100 kilogram. Sampah tersebut kemudian dijual ke pengepul, dan ada juga yang dijadikan produk. Seperti tas, atau produk dengan nilai jual yang tinggi.

Produk ini nanti diolah oleh pemuda setempat. Kemudian dijual, baik secara offline maupun online.

Baca Juga :   Lebaran, Volume Sampah di Kota Probolinggo Meningkat 21 Ton Perhari  
Emak-emak setor ke Bank Sampah Palang. Foto: dok. Bina Taruna Sampah Palang.

Langkah ini kata Genta cukup efektif untuk merawat lingkungan. Meski awalnya susah dalam menciptakan kebiasaan, tapi akhirnya banyak yang bergerak.

“Awalnya susah ya. Sekarang kalau ada sampah plastik di jalanan, diambil langsung, terus disetorkan ke bank sampah biar jadi uang,” ujarnya.

Genta menyebut, ide pembuatan Bank Sampah ini sudah mampir 5 tahun lalu. Namun baru bisa terlaksana sejak 2 tahun terakhir.

“Sampah ini tanggung jawab kita. Kita yang membuat, kita yang harus bertanggungjawab,” tandas Genta. (may/ono)

Tayangan lengkap Santai Sore: