Begini Kondisi Kampung Bondeli usai Diterjang Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

776

Candipuro (WartaBromo.com) – Peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang memunculkan hujan abu dan banjir lahar dingin sudah mereda. Namun, banjir menyisakan timbunan pasir di dalam rumah-rumah warga.

Dari video yang diterima WartaBromo terlihat kesibukan warga bersama sejumlah petugas dari kepolisian maupun tim relawan bencana Semeru. Barang-barang perabotan rumah tangga juga nampak menumpuk di depan rumah di Kampung Bondeli Utara, Desa Sumber Wuluh tersebut.

Beberapa saat, tergambar pasir memenuhi jalan perkampungan itu, bahkan pasir berwarna hitam juga menumpuk di dalam rumah. Kondisi itu membuat warga bersama tim relawan kesulitan mengeluarkan barang seperti meja kursi hingga lemari yang ada di dalam rumah.

Pjs Kapolsek Candipuro, Ipda Mochamad Kasirin menuturkan, sejak Jumat (17/12/2021) pagi warga memang kembali untuk mengecek kondisi rumah dan mencoba menyelamatkan perabotan di dalam rumah yang tertimbun pasir itu.

Baca Juga :   Waspada Banjir, Sedimentasi Sungai Welang jadi Perhatian

Dijelaskan, pada saat peningkatan aktivitas Semeru kemarin, pihaknya telah melakukan upaya evakuasi terhadap warga di sejumlah perkampungan terdampak bencana.

“Jadi kemarin kita lakukan evakuasi warga. Rumah yang kemarin kena banjir lahar dingin itu sekarang tertimbun pasir,” terang Ipda Kasirin.

Saat ini, upaya penyelamatan jiwa maupun barang milik warga terdampak Semeru masih berlangsung. “Kami memastikan warga dalam keadaan aman,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, pada Kamis pagi kemarin Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas. Guguran awan panas hingga hujan deras dirasakan warga. Aktivitas Semeru itu disusul dengan banjir lahar dingin yang menerjang sejumlah permukiman wilayah Kecamatan Candipuro, di antaranya Kampung Renteng hingga Bondeli Utara.

Baca Juga :   Awal 2019, Pendakian Gunung Semeru Ditutup

Tim SAR dan relawan yang masih melakukan pencarian waktu itu ditarik mundur. Sampai akhirnya diputuskan melakukan penyekatan lima titik akses menuju Gunung Semeru. “Tetap penyekatan seperti kemaren,” kata Ipda Kasirin. (may/ono)