Jembatan Putus, Ribuan Warga Gunggungan Kidul Terisolir

881

Pakuniran (WartaBromo.com) – Putusnya jembatan di Desa Gunggungan Kidul, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, pada Senin (17/1/2022) lalu berdampak serius pada warga setmpat. Pasalnya, seribuan warga kini terisolir karena kesulitan akses.

Tidak itu saja. Selama beberapa hari ke depan, mereka juga tidak dapat menikmati aliran listrik lantaran jaringan strum ikut terputus usai diterjang longsor.

Dari pantauan WartaBromo, ada dua jembatan yang putus pada peristiwa Senin (17/1/2022) sore itu. Keduanya merupakan penghubung  Dusun Pancor dan Dawuhan.

“Kendaraan bermotor tidak bisa, hanya jalan kaki saja itupun kalo air tidak besar,” tutur Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gunggungan Kidul, Fathur Rozi. Sekitar 1.500 warga terisolir dan terancam kekurangan pasokan pangan.

Baca Juga :   Tertutup Longsor, Jalan Tosari Menuju Bromo Terisolir

Ia menyebut jembatan pertama yang putus merupakan jembatan penghubung Dusun Pancor dan Dawuhan ke luar desa atau ke kota kecamatan.

Sementara jembatan kedua, menghubungkan antara RT 09 dan 10 dengan RT 08, Dusun Pancor. Warga setempat menyebutnya Pancor Utara, Tengah dan Selatan.

Agar warga tetap terhubung dengan dunia luar, Fathur menyebut, perlu segera dibangun jembatan alternatif atau darurat. Maksudya, agar tidak menangganggu pasokan pangan dan perekonomian warga.

“Secepatnya dibangun. Ya minimal jembatan alternatif untuk roda dua dulu,” kata pria berusia 29 tahun itu.

Selain ancaman pasokan pangan, warga juga dipastikan gelap gulita. Sebab ada 2 tiang jaringan listrik PLN yang roboh. Untuk penerangan warga disarankan menggunakan energi alternatif.

Baca Juga :   Waspada, 9 Kecamatan di Pasuruan Rawan Longsor

“Diperkirakan rumah ribuan warga tidak akan teraliri listrik hingga sepekan kedepan. Sebab, akses jalan sulit dilalui kendaraan roda empat,” duga Muhammad Ridwan Kamil, warga desa setempat. (cho/saw/asd)