Kraksaan (WartaBromo.com) – Usai buron berbulan-bulan, anggota Polsek Kraksaan akhirnya menangkap Sahla Hariadi. Bos juru penagihan atau debt collector (DC) itu, ditangkap di wilayah Besuki, Situbondo.
Kapolsek Kraksaan, Kompol Sujianto menyebut, tersangka kasus penganiyaan itu, diamankan Jumat (4/3/2022) dini hari. “Iya benar, sudah ditangkap. Mohon maaf belum bisa memberikan keterangan panjang, karena kami juga masih fokus pemeriksaan. Kalau nanti ada progres, segera kami kabari,” ucapnya.
Sebuah video amatir menggambarkan penangkapan Sahlal di sebuah rumah. Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat tim Polsek Kraksaan dan Opsnal Polres Probolinggo langsung menarik Sahlal yang tidak mengenakan baju. Ketika itu, tersangka berada di kamar bersama seorang perempuan dan anak kecil.
Ketika ditarik polisi, ada penolakan dari perempuan yang diduga istri Sahlal. Perempuan yang mengenakan kaos biru langit, berusaha menahan tarikan polisi dengan memeluk Sahlal yang bertelanjang dada. “Belum pakai baju, biarkan pakai baju dulu,” teriaknya.
Namun, petugas tak menghiraukannya. Pria asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan tersebut tetap dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Pada intinya, berkat dukungan masyarakat. Alhamdulillah bisa diamankan,” tandas Sujianto.
Sahlal Hariyadi, yang merupakan warga RT 02 RW 01, Dusun Landangan, Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo menjadi buronan setelah keberadaannya tak diketahui oleh Polsek Kraksaan. Pria berusia 45 tahun itu, masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) berdasarkan register DPO/01/I/2022/Polsek.
Bos DC atau ‘mata elang’ itu dilaporkan oleh Hadari, warga Desa Sokaan pada 4 Oktober 2021. Korban dianiaya oleh pelaku di Perumahan Kebonagung Jaya, Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, pada 28 September 2021 sekitar pukul 09.00 WIB. (cho/saw/asd)
