Tradisi Mandi di Laut Saat Hari Raya Ketupat, Tim SAR Disiagakan

567

Lumajang (wartabromo.com) – Sebagian warga di Kabupaten Lumajang merayakan Hari Raya Ketupat dengan mandi di laut selatan. Tim SAR pun disiagakan untuk mengantisipasi kejadian tak diinginkan.

Sejumlah objek wisata pantai di wilayah selatan Kabupaten Lumajang dipadati pengunjung sejak kemarin, Minggu (9/5). Mulai dari Pantai Dampar, Pantai Bambang, Pantai Watu Pecak, Pantai Wotgalih dan beberapa objek wisata pantai lainnya.

Tradisi itu digelar setahun sekali saat lebaran ketupat atau satu minggu setelah pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri. Kebiasaan ini pun sudah berjalan sejak lama, sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat tuhan yang diberikan hingga merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Namun demikian, banyaknya masyarakat yang mandi di laut akan berpotensi menimbulkan korban tenggelam. Pasalnya ombak di Pantai Selatan tergolong besar. Untuk itu, sejumlah petugas disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut.

Baca Juga :   Ibu Hamil Nyaris Lahiran di Atas Becak, hingga Jemaah Salat Id Penuhi Alun-alun dan Jalan Raya di Bangil | Koran Online 25 Mei

“Tim kesehatan dan tim SAR telah stand by di beberapa lokasi wisata pantai, untuk jaga jaga kalau ada kejadian darurat bagi pengunjung yang terkena arus derasnya ombak,” terang Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, Senin (9/5).

Pemerintah juga telah memberikan larangan agar tidak mandi di laut apalagi sampai jauh dari bibir pantai.

“Kewajiban kita, kita menyiapkan seluruh kelengkapan kalau ada keadaan darurat, misalkan ada yang ke tengah terseret ombak, itu segera kita tangani. Tapi kita tetap mengimbau masyarakat untuk tidak mandi di laut,” pungkasnya. (rul/may)