Usai Kasada, Relawan Kumpulkan 20 Ton Sampah

792

Sukapura (WartaBromo.com) – Puluhan ton sampah sisa bungkus makanan tertinggal di kawasan laut pasir Bromo. Sampah itu merupakan sisa perhelatan eksotika Bromo dan Yadnya Kasada 1944 Caka.

Sedikitnya ada 500 relawan yang tergabung dalam giat bersih-bersih gunung itu. Mereka berasal dari masyarakat sekitar dan instansi terkait, seperti pelajar, komunitas peduli lingkungan.

Lalu, TNI, Polri, pemerintah desa/kecamatan dan TNBTS pun terlibat dalam pembersihan. Kegiatan itu berlangsung sejak Jumat (17/6/202) pagi.

Aksi bersih-bersih sampah terkonsentrasi di sekitar lokasi perayaan Yadnya Kasada di sekitar Pura Luhur Poten dan tangga menuju kawah Bromo dan laut pasir. Juga di sekitar kawah Bromo, lokasi Larung sesaji.

Baca Juga :   Material Vulkanis Bromo Ditemukan di Radius 1 Kilometer

Hasilnya, ada 6 truk dan 8 pikap sampah yang berhasil dikumpulkan. Dimana masing-masing truk berkapasitas 2 ton sampah. Sedangkan untuk pikap, berkapasitas masing-masing 1 ton. Selanjutnya, sampah yang berhasil dikumpulkan dibawa ke tempat penampungan sampah.

“Hari ini hadir seluruh Forkopicam Sukapura dan juga kepala desa 12 desa se kecamatan Sukapura, komunitas, pedagang asongan Bromo dan jip, aksi hari ini depan pure sudah teratasi semua sampahnya,” kata salah satu relawan, Sismiko.

Di bekas tempat pelaksanaan Eksotika Bromo, relawan mendapat beberapa sampah belum diangkut pihak panitia. Di antaranya, bekas bambu. Hal itupun sangat disayangkan relawan setempat. Walau menarik minat wisatawan dan turis, sampah tidak ditangani dengan baik usai acara.

Baca Juga :   Pelaku Usaha Tolak Proyek Kereta Gantung Bromo

“Mari kita menjaga kepedulian terhadap kebersihan sampah. Karena Gunung Bromo bukan tempat sampah. Melainkan tempat wisata serta salah satu keajaiban dunia yang harus dijaga dan lestarikan. Mari kita peduli akan kebersihan Gunung Bromo mulai hari ini dan seterusnya,” tutur relawan lain, Adi.

Melalui aksi bersih-bersih gunung ini, diharapkan mampu menyadarkan semua pihak. Baik itu masyarakat, pelajar, wisatawan, maupun semua orang yang berkecimpung di sekitar Bromo. Selain itu, juga untuk meneruskan pesan moral pada generasi mendatang, agar lebih menjaga kelestarian bumi. (lai/saw/asd)