Ki Slamet Milik Warga Tengger Jadi Sapi Kurban Jokowi

1626

Sukapura (WartaBromo.com) – Sapi milik warga Tengger, di Lereng Bromo, Probolinggo, terpilih menjadi sapi kurban Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Sapi itu bernama Ki Slamet, merupakan milik Mulyono, warga Tengger, tepatnya Desa Ngadas, Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Sapi berbobot 1,130 ton ini terpilih menjadi sapi kurban Presiden Joko Widodo pada saat Idul Adha 1443 Hijriyah mendatang.

Perasaan bangga, haru dan ikhlas berkecamuk di benak mulyono, lelaki yang sehari –hari berprofesi sebagau petani dan perangkat Desa Ngadas Kecamatan Sukapura.

“Ya bagaimana ya, kalau boleh dibilang saya masih sayang sama si Slamet ini. Tapi karena akan digunakan orang nomor satu di Indonesia, sebagai hewan kurban, saya ikhlas. Bangga juga bisa mempersembahkan ternak terbaik untuk dijadikan kurban pak Jokowi,” ujar Mulyono, ditemui di kediamannya, Selasa (05/07/2022).

Sapi itu sendiri, dibeli Mulyono sekitar 20 bulan yang lalu, di pasar hewan Wonoasih, Kota Probolinggo. Saat itu, Mulyono membeli pedet ras simmental seharga Rp15.600.000 saja. Sejak itulah, Mulyono merawat dan membesarkan Slamet dengan penuh kasih sayang.

Sampai akhirnya Ki Slamet menang kontes sapi di Jember. Dengan bobot 900 kwintal saat belum poel (dewasa). Berawal dari situlah, kiprah sapi slamet menanjak. Kualitas dan kesehatan Slamet pun diketahui oleh staff presiden, yang tengah mencari sapi untuk kurban di Provinsi Jawa Timur.

“Kemarin sempat di-swab juga, hasilnya negatif PMK. Kesehatannya juga diperiksa oleh staf presiden dan Dinas Peternakan Provinsi,” imbuhnya.

Slamet pun akhirnya dilepas Mulyono seharga seratus juta rupiah lebih. Dengan haru, bangga, Mulyono pun mengikhlaskan sapi kesayangannya untuk menjadi hewan kurban presiden.

Guna menjaga stamina dan kesehatan sapi yang akan dikurbankan ini, Mulyono tetap memberikan makanan terbaik untuk Slamet. Serta merawatnya dengan sepenuh hati.

Di wilayah lereng Tengger sendiri, sudah dua kali ini menghasilkan sapi terbaik untuk kurban Presiden Republik Indonesia. Cuaca yang sejuk, dan ketersediaan pangan yang mencukupi, membuat sapi bisa tumbuh maksimal di kawasan ini. (lai/saw)