10 Persen Warga di Gondangwetan Belum Punya Akses Sanitasi Layak

187
Ketua TP PKK Gondangwetan, Tiara Hari Hijroh (kiri) memberikan pengarahan terkait kegiatan kampanye PHBS.

Gondangwetan (WartaBromo.com)  – Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi kunci untuk menjaga derajat kesehatan manusia. Sayangnya, kenyataan itu belum sepenuhnya disadari oleh masyarakat.

Hal itu pula yang mendasari pihak Puskesmas Gondangwetan menggelar safari PHBS meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Kegiatan safari ini dilakukan di beberapa desa di Kecamatan Gondangwetan. Sasarannya, ibu-ibu Posyandu, anak usia sekolah dasar dan juga masyarakat umum.

Ada 10 poin penting yang dikampanyekan petugas puskesmas selama safari berlangsung. Meliputi persalinan oleh tenaga kesehatan, ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan.

Kemudian, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik, menggunakan air bersih, cuci tangan dengan air dan sabun, memberantas jentik, menggunakan jamban sehat serta larangan untuk merokok.

Baca Juga :   IWINS-USAID Pamerkan Keberhasilan Program di Masyarakat

Dokter Puskesmas Gondangwetan, dr. Umi Murdyaningsih menyebut, pelibatan Posyandu sebagai salah satu sasaran safari lantaran peranannya yang dinilai cukup strategis.

“Ibu-ibu kami anggap sebagai Agent of Change yang dapat mengedukasi keluarganya untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.”, ungkap Umi dalam kegiatan safari yang berlangsung di Desa Brambang, Sabtu (10/9).

Dalam kesempatan itu, Umi juga menyampaikan program PRASASTI SEHATI yang digagas oleh Puskesmas Gondangwetan. Program tersebut merupakan akronim dari Perencanaan Persalinan Ibu Hamil Risiko Tinggi, Sehat Ibu dan Bayi.

Selai. Itu, ada juga GELAS TB (Gerakan Pengendalian dan Pemberantasan TB). Umi berharap, melalui program ini masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan secara mandiri.

Baca Juga :   Bappenas Klaim Akses Sanitasi Nasional Capai 75%

Ketua TP PKK Kecamatan Gondangwetan, Tiara Hari Hijroh Saputro mendorong agar kampanye PHBS juga diimbangi fasilitas penunjang kesehatan yang ada di desa.

Tiara bilang, beberapa parameter PHBS di wilayahnya berjalan cukup baik. Akses sanitasi misalnya, berdasar survei yang dilakukan, sekitar 90 persen warga telah memiliki akses sanitasi yang layak. Itu berarti masih ada 10 persen yang belum miliki akses sanitasi yang layak. “Dan itu tugas kita untuk menuntaskannya supaya segera bisa 100 persen”. (asd)