10 Fakta Tragedi Maut di Stadion Kanjuruhan, Malang

1627
Pasca Laga Arema FC vs Persebaya, Stadion Kanjuruhan Kisruh

Pasuruan (WartaBromo.com) – Pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya berakhir dengan duka. Tragedi maut yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (01/10/2022) pun menguak sejumlah fakta.

Peristiwa tersebut menjadi salah satu tragedi paling buruk bagi sepak bola dunia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun WartaBromo, berikut 10 fakta-fakta lain terkait tragedi maut di stadion Kanjuruhan, Malang :

1. Pertandingan Dimenangkan Persebaya

Arema menjamu Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada laga lanjutan Liga Indonesia, Sabtu (1/10/2022) malam WIB. Pada laga tersebut, Persebaya unggul lantaran mampu membobol gawang Arema FC dengan skor 3-2.

2. Supporter Turun ke Lapangan

Mendapati kekalahan Arema FC di kandang sendiri, para supporter pun turun ke dalam lapangan. Berbagai spekulasi mengenai pemicu turunnya supporter ke lapangan pun beredar.

Mulai disebut tak terima kekalahan, berniat menanyakan penyebab kekalahan hingga ingin memberi semangat kepada para pemain Arema FC.

3. Polisi Menembakkan Gas Air Mata

Tindakan massa yang turun ke lapangan menjadi alasan polisi yang bertugas di lokasi menembakkan gas air mata ke arah penonton.

Baca Juga :   Raih Runner Up, Aremania Sukorejo Jalan kaki Pasuruan-Malang

Kapolda Jawa Timur, Irjen. Pol. Nico Afinta pun memberikan alasan terkait hal ini. Ia mengatakan, anak buahnya melepaskan gas air mata karena Aremania sudah bertindak anarkis.

Sayangnya, tindakan ini mendapat kritikan dari jagad maya karena ternyata penggunaan gas air mata di dalam stadion dilarang FIFA.

4. Banyak Fasilitas yang Rusak

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang ini juga berimbas pada rusaknya berbagai fasilitas. Diantaranya, 13 mobil polisi rusak dan 10 lainnya adalah mobil dinas milik Polri.

Selain itu, tak sedikit pula fasilitas yang ada di dalam dan luar stadion pun rusak. Seperti pagar pembatas hingga di area tribun penonton.

5. Ratusan Korban Meninggal Dunia

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, jumlah korban tragedi sepakbola di Stadiun Kanjuruhan, Malang bertambah. Dari 127 yang sebelumnya dilaporkan, menjadi 129 orang.

Baca Juga :   Dua Suporter asal Pasuruan Turut Jadi Korban Tragedi Sepak Bola di Kanjuruhan Malang

“Jumlah korban yang terkonfirmasi meninggal dunia saat ini 129 orang,” ujarnya pasca pertemuan dengan sejumlah pihak di Mapolres Kota Malang.

Meski kemudian Kapolri menyatakan Korban Meninggal Dunia sebanyak 125 orang.

6. Suporter Melebihi Kapasitas Stadion

Menko Polhukam Mahfud MD angkat bicara soal tragedi di Kanjuruhan. Ia mengatakan, kapasitas stadion yang telah disesuaikan untuk pertandingan tersebut yakni 38 ribu orang. Namun tiket yang dicetak lebih dari itu.

“Jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang. Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh Panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000,” ungkapnya.

7. Persebaya Patahkan Gol Setelah 23 Tahun Tak Pernah Menang

Arema FC dan Persebaya tampil dengan komposisi pemain terbaik. Ketiga gol Persebaya ke gawang Arema FC pun berhasil dicetak.

Hasil ini membuat Persebaya mematahkan rekor buruk dalam lawatan ke markas Arema. Sebelumnya, Persebaya 23 tahun tidak pernah menang ketika berjumpa Arema di Malang.

Baca Juga :   Mbah Geneng Suporter Arema Tertua Asal Purwosari

8. Perubahan Jam Kick Off Ditolak PT LIB

Panitia pelaksana (Panpel) Arema FC malang sudah meminta perubahan jam kick off kepada PT (Liga Indonesia Baru) PT LIB.

Surat pengajuan Panpel Arema FC Malang tersebut memita agar jam pertandingan diganti dari semula 20.00 WIB diganti sore hari pukul 15.30 WIB. Sayangnya, permintaan ini ditolak.

9. Liga 1 Dihentikan Sementara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan penghentian kompetisi Liga 1 2022 kepada PSSI. Kendati Liga 1 dihentikan sementara, namun kompetisi lainnya seperti Liga 2, Liga 3, dan turnamen EPA tetap berjalan.

10. Terancam Mendapat Sanksi dari FIFA

Tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang ini berimbas buruk. Bahkan, beredar kabar FIFA akan memberikan sanksi berat.

Ancaman tersebut diantaranya, Seluruh pertandingan liga Indonesia dibekukan 8 tahun hingga potensi pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. (trj/yog)