Mengenang LAPAN Pasuruan : Satu-Satunya Stasiun di Indonesia yang Jadi Anggota SILSO

1059
Kantor LAPAN di Catat, Gempol, Kabupaten Pasuruan. Lembaga pemantau antariksa ini ditutup setelah hampir setengah abad beroperasi.

Gempol (WartaBromo.com) – Kantor LAPAN Pasuruan atau yang kini disebut BRIN Pasuruan ditutup. Kantor ini satu-satunya stasiun di Indonesia yang menjadi anggota Sunspot Index and Long-term Solar Observations (SILSO).

Pada September tahun 1983, instalasi LAPAN di Desa Carat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan diresmikan dengan nama Stasiun Peluncuran Balon Stratosfer.

Lalu pada tahun 1986, dilakukan penambahan laboratorium matahari berupa teleskop H-alpha dan teleskop sunspot untuk mengamati aktivitas matahari.

“Kami mengalami beberapa kali perubahan nama kantor,” kata Koordinator Pelaksana Fungsi Stasiun Observasi Antariksa dan Atmosfer Pasuruan (BRIN Pasuruan), Dian Yudha Risdianto, Rabu (01/02/2023).

Perubahan nama itu mulai dari Stasiun Pengamatan Dirgantara Watukosek, Balai Pengamatan Dirgantara Watukosek, hingga Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) Pasuruan sebelum kemudian melebur menjadi BRIN Pasuruan.

Baca Juga :   Hampir Setengah Abad Beroperasi, Lembaga Pemantau Antariksa di Pasuruan Ditutup

Tahun 1990, BRIN Pasuruan menjadi satu-satunya balai di Indonesia yang bekerja sama dengan Shoutern Hemisphere Additional OZonesondes (SHADOZ) yang digagas NASA.

Bahkan hingga kini, BRIN Pasuruan merupakan salah satu dari 14 stasiun pengamatan ozon vertikal di seluruh dunia.

Tidak hanya pengamatan ozon, BRIN Pasuruan juga secara konsisten melakukan pengamatan sunspot pada matahari. Sunspot merupakan aktivitas matahari yang dapat memicu badai matahari seperti flare yang dapat mengganggu bumi.

Sunspot ini juga bisa menggambarkan siklus matahari yang memiliki periode 11 tahunan. Pengamatan sunspot ini dilakukan sejak tahun 1987.

“Pengamatan matahari tidak bisa dilakukan 1 atau 5 tahun. Butuh 11 tahun untuk menghasilkan satu siklus matahari. Kami melakukan penelitian berkelanjutan selama 35 tahun,” ujar Yudha.

Baca Juga :   Kunjungi BRIN, Wakil Ketua DPRD Andri Wahyudi Wacanakan Ada Budidaya Ulat Sutra di Pasuruan

Data pengamatan sunspot BRIN Pasuruan ini dikumpulkan dengan 64 stasiun lain dari seluruh dunia. BRIN Pasuruan juga menjadi satu-satunya stasiun di Indonesia yang bergabung dengan SILSO. Di Asia Tenggara, hanya Indonesia dan Filipina yang tergabung SILSO.

Sayangnya, capaian-capaian itu terancam mandek. Pasalnya, mulai Januari tahun 2023 ini, Kantor BRIN Pasuruan ditutup.

Dalam instagram @brinpasuruan, unggahan terakhirnya dibanjiri komentar perpisahan. Banyak warganet yang menyayangkan kebijakan penutupan kantor ini.

Ada banyak aktivitas riset dan pengamatan di sana. Warganet juga mengaku BRIN Pasuruan sering memberikan layanan edukasi antariksa bagi masyarakat umum, pelajar, dan mahasiswa.

“Kami segenap sivitas BRIN Pasuruan mengucapkan terima kasih dan minta maaf jika ada salah selama memberikan pelayanan. Terima kasih sudah menemani. Maju terus keantariksaan Indonesia,” tutup Yudha. (tof/yog)