Renggut Nyawa, Penyakit Kencing Tikus Bisa Menyebar karena Air Hujan

317
Genangan air hujan di Kota Probolinggo. Situasi ini berpotensi menyebarkan penyakit leptospirosis.

Probolinggo (WartaBromo.com) – Genangan air yang timbul saat musim hujan, timbulkan masalah kesehatan. Sejak Januari lalu, Dinkes P2KB Kota Probolinggo, mencatat ada sedikitnya 7 kasus penyakit kencing tikus atau Leptospirosis.

Dua dari tujuh penderita itu, bahkan sampai meninggal dunia. Para korban diketahui terpapar penyakit yang disebabkan oleh bakteri dalam kencing tikus ini ketika ada genangan air atau banjir.

Di Kota Probolinggo sendiri, genangan air atau banjir kerap melanda beberapa lokasi. Seperti jalan Abdul Hamid Kebonsari Kulon, Jalan Abdul Aziz dan beberapa lokasi lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan P2KB, Nurul Hasanah Hidayati menyebut, penyakit itu menyebar melalui air kencing tikus yang berkeliaran saat banjir atau ada genangan air.

“Bakteri dari air kencing tikus lalu masuk dalam tubuh manusia melalui kuka terbuka atau lecet di kulit,” katanya, Selasa (14/03/2023).

Bakteri Leptospirosis itu kemudian menyebar di organ tubuh manusia. Sasarannya adalah liver atau hati, serta ginjal. Menyebabkan gagal jantung atau gagal ginjal, sampai berujung kematian.

“Data kami, ada tujuh penderita yang terpapar Leptospirosis, dua di antaranya meninggal dunia. Mereka berasal dari kecamatan Wonoasih dan Kanigaran,” jelasnya.

Menghadapi itu, Pemkot Probolinggo sudah melakukan sejumlah penanganan. Mulai dari perawatan medis di rumah sakit atau fasilitas kesehatan. Sampai sosialisasi pada masyarakat.

Kendati demikian, kasus penyakit kencing tikus atau Leptospirosis ini, belum ditetapkan sebagai kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Pemkot Probolinggo.

“Masyarakat yang beraktivitas di genangan air, atau banjir, hendaknya gunakan alat pengaman diri (APD) seperti sepatu bot,” tandas wanita yang akrab disapa dokter Ida ini. (lai/saw/asd)