Menata Ulang PKL dan Parkiran Alun – alun, Gus Ipul Diprotes Emak-Emak

644

Pasuruan (WartaBromo.com) – Rencana penataan PKL dan parkir di kawasan Alun-Alun Kota Pasuruan menuai protes. PKL menolak dipindah tempat berjualan.

Konsep penataan PKL dan parkir di kawasan alun-alun yang baru memang akan memindah lokasi parkir dan PKL. Pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB, PKL dilarang berjualan di sekitar alun-alun, sementara parkir diperbolehkan di sekitar alun-alun.

Kemudian pada pukul 15.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB, PKL diperbolehkan berjualan, tetapi bukan di sisi dalam atau tepi alun-alun, melainkan di sisi luar atau seberang alun-alun.

Sementara parkir, pada jam-jam tersebut, tidak diperbolehkan tepi alun-alun. Pemkot rencananya menyediakan kantong-kantong parkir seperti di SDN Bangilan, gedung TIC, Mal Poncol, dan Kantor Pos.

Baca Juga :   Penataan PKL Alun-Alun Kota Pasuruan Dikeluhkan, Dinilai Tebang Pilih

Selain itu, di luar alun-alun seperti Jalan Diponegoro, Jalan Dewi Sartika, Jalan Wiroguno, Jalan Sumatra, dan Jalan Belitung juga akan dijadikan tempat parkir.

Pada Senin (27/03/2023) sore, Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama jajaran Forkopimda hendak melakukan uji coba konsep yang sudah diputuskan tersebut.

Namun ketika di lokasi, Gus Ipul malah ‘digeruduk’ oleh emak-emak PKL yang ada di alun-alun. Mereka menolak konsep penataan yang sudah ditetapkan pemkot. Gerobak-gerobak yang semula sudah di pindah di sisi luar alun-alun, akhirnya kembali ke tepi alun-alun.

Tidak hanya PKL, sejumlah pemilik toko di kawasan alun-alun juga mengeluhkan konsep penataan ini. Sebabnya, PKL yang dipindah di sisi luar alun-alun bakal menutup komplek pertokoan dan dinilai akan mengganggu akses konsumen ke pertokoan.

Baca Juga :   PKL Buah di Jl Cokro Kota Probolinggo Resahkan Warga

Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengatakan, semua keberatan yang disampaikan pedagang dan semua pihak ditampung.

“Nanti kita rumuskan lagi, kita simulasikan lagi. Mudah-mudahan sehabis lebaran nanti ada konsep yang final,” kata Gus Ipul.

Ia mengaku, untuk menata alun-alun agar terlihat lebih indah dan nyaman, memang tidak mudah. Namun begitu, pihaknya tidak akan berhenti untuk mencari formula yang tepat menata alun-alun agar lebih baik ke depan.

Menurut Gus Ipul, ada tiga permasalahan dalam revitalisasi alun-alun. Yang pertama, soal penataan parkir. Yang kedua, soal penataan PKL. Yang ketiga, soal penataan lalu lintas becak.

“Tiga ini yang secara umum membuat agak sedikit semrawut. Ini PR kita dan akan kita kerjakan dalam satu dua bulan ke depan,” ujar Gus Ipul. (tof/yog)