Pemuda di Pasuruan Gelar Kajian Ramadan Soal Grameen Bank

212

Pasuruan (WartaBromo.com) – Islam sebagai suatu sistem kepercayaan tidak hanya terbatas pada pembahasan mengenai kehidupan kekal setelah dunia saja. Islam juga mempunyai perhatian terhadap kehidupan dunia.

Diantaranya dalam hal mengentaskan kemiskinan, Islam menganjurkan pemeluknya agar bersedekah, berinfak dan saling membantu terhadap yang membutuhkan.

Atas dasar itulah, Pemuda yang tergabung dalam Yayasan Surau Suluh Indonesia (YSSI) Pasuruan berinisiatif membuat kajian Ramadhan referensi “Bank Kaum Miskin” oleh Muhammad Yunus.

Ketua Panitia YSSI Pasuruan, M. Said mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemuda pada aspek pembangunan nasional.

“Terlebih, pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan” papar Said, Sabtu (01/104/2023).

Ia menjelaskan bahwa kajian tersebut secara garis besar akan membuka pemahaman terkait Grameen Bank.

“Jika diterapkan dengan konsisten, pola Grameen Bank ini dapat mencapai tujuan untuk membantu perekonomian masyarakat miskin,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, Muhammad Yunus berusaha menunjukkan bahwa lembaga yang berkaitan dengan sistem ekonomi, termasuk bank di dalamnya harus memperhatikan aspek kemanusiaan.

“Hal ini yang kemudian ia wujudkan dengan membangun Grameen Bank. Kajian ini akan membahas Bagaimana konsep Grameen Bank yang digagas oleh Muhammad Yunus lebih lanjut,” imbuh Said yang juga Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Pasuruan.

Seperti diketahui, ada beberapa prinsip Muhammad Yunus dalam mengembangakan Bank Grameen. Dinataranya bahwa kemiskinan tidak dibuat oleh si miskin itu sendiri, namun insititusi dan kebijakan yang melingkupi mereka.

Bank Grameen percaya bahwa orang miskin mampu mengembalikan pinjamannya, meskipun terkadang melebihi waktu jatuh tempo.

Grameen Bank juga meyakini bahwa perempuan memiliki long-term vision dan siap membawa perubahan pada hidup mereka dan keluarganya.

Pada pendirian bank ini, Yunus terinspirasi pada bencana kelaparan Bangladesh pada 1974 untuk membuat pinjaman kecil kepada sebuah kelompok keluarga agar mereka dapat membuat barang kecil untuk dijual.

Yunus percaya dengan memberikan pinjaman kecil tersebut kepada masyarakat luas dapat menghilangkan kemiskinan yang parah di pedesaan di Bangladesh.

Kajian tersebut dilaksanakan selama bulan Ramadhan dan dimulai hari ini dengan beberapa sesi sesuai bab buku Bank Kaum Miskin.

“Dilaksanakan di Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan,” tutup Said. (lio/yog)