Mencari Berkah Lailatul Qadar di 10 Malam Terakhir Ramadan

379

Purwosari (WartaBromo.com) – Malam Lailatul Qadar adalah salah satu malam paling istimewa dalam agama Islam, di mana keutamaan malam tersebut diungkapkan dalam Al-Quran Surat Al-Qadr. Malam Lailatul Qadar dianggap sebagai malam yang penuh dengan rahmat dan keberkahan, serta kesempatan besar bagi umat muslim untuk mendapatkan pahala dan beribadah.

Di Indonesia, tradisi mencari malam Lailatul Qadar telah dilakukan selama berabad-abad. Setiap tahunnya, umat muslim Indonesia berbondong-bondong ke masjid dan musholla untuk beribadah dan mencari malam Lailatul Qadar. Mereka berdoa dan berdzikir, membaca Al-Quran, dan melakukan amalan-amalan sunnah seperti sedekah, shalat tarawih, dan tadarus.

Malam Lailatul Qadar sering kali dianggap sebagai malam terakhir dari 10 malam terakhir di bulan Ramadan. Karena itu, umat muslim Indonesia lebih sering mencari malam Lailatul Qadar pada malam ganjil di 10 malam terakhir Ramadan. Namun, tradisi mencari malam Lailatul Qadar sebenarnya tidak terikat pada malam-malam tersebut saja, karena malam Lailatul Qadar dapat jatuh pada malam mana saja di 10 malam terakhir.

Baca Juga :   Kapan Mulai Puasa Ramadan? Ini Ketetapan Muhammadiyah

Pondok Pesantren Ngalah Sengon Agung di Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi oleh ribuan jamaah setiap 10 malam terakhir Ramadan. Setiap malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29, jamaah dari berbagai kecamatan di Kabupaten Pasuruan dan bahkan dari luar kabupaten seperti Malang dan Sidoarjo memadati pesantren tersebut untuk beribadah.

Tradisi sholat malam Lailatul Qadar di Pondok Pesantren Ngalah Sengon Agung sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh pengasuh ponpes, KH. Sholeh Bahrudin yang menjadi imam sholat malam mulai sekitar pukul 23.00 WIB hingga selesai.

Ramadan tahun ini, sholat malam akan kembali digelar dan dipastikan akan diikuti oleh ribuan jamaah yang datang dari berbagai daerah. Mereka datang untuk merasakan keberkahan dan beribadah di malam yang dipercaya penuh dengan rahmat dan maghfirah tersebut. Jamaah yang datang juga membawa bekal seperti sajadah, mukena, dan alat sholat lainnya.

Baca Juga :   Petolekoran Warga Pulau Gili, Satgas Covid Lakukan Ini

Selain sholat malam, pengasuh ponpes KH Sholeh Bahrudin biasanya juga akan memberikan tausiah dan ceramah agama yang mengajak jamaah untuk memperbanyak amalan di bulan Ramadan.

Kegiatan sholat malam Lailatul Qadar di Pondok Pesantren Ngalah Sengon Agung menjadi salah satu tradisi yang terus dijaga setiap 10 malam – malam terakhir ramadan. (Ai/yog)