Pemkot Pasuruan Klaim Kemiskinan Esktrem Turun Drastis, Tersisa 891 KK

175
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di antara antrean warga yang ingin mendapatkan beras murah.

Pasuruan (WartaBromo.com) – Warga miskin ekstrem di Kota Pasuruan diklaim turun. Warga miskin ekstrem di Kota Pasuruan kini tersisa ratusan keluarga.

Kepala Dinas Sosial Kota Pasuruan, Kokoh Arie Hidayat mengatakan, data yang ada di pemkot sebelumnya, terdapat 4.011 keluarga. Data ini diperoleh dari Kemenko PMK.

Oleh dinas sosial, data ini kemudian dilakukan verifikasi dan validasi. Dari hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan, ternyata terdata 363 keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem.

“Indikator miskin ekstrem, apabila pengeluarannya kurang dari Rp322 ribu per kapita per bulan,” kata Kokoh, Selasa (11/04/2023).

Menurut dia, memang dari data 4.011 dari Kemenko PMK itu, ada penduduk yang masuk kategori miskin, tetapi tidak masuk dalam kategori miskin ekstrem. Oleh karenanya, data mereka harus dipisahkan dari data warga yang miskin ekstrem.

Selain itu, dinas sosial juga melakukan verifikasi terhadap 2.866 keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapat bantuan sosial dari pemkot dan Pemprov Jatim. Dari verifikasi ini, tercatat ada 528 keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem.

Kokoh menyebut, penanganan kemiskinan ekstrem ini harus dilakukan secara kolaboratif antar perangkat daerah, meski memang yang utama adalah pemberian bantuan.

Data yang telah diverifikasi dinas sosial ini, kata Kokoh, bisa menjadi acuan pemerintah untuk melakukan intervensi penanganan kemiskinan ekstrem seperti melakukan pemberdayaan atau pelatihan kerja.

“Data ini akan dituangkan di SK Wali Kota. Data juga akan selalu update setiap enam bulan sekali, karena jika ada yang sudah mentas dari miskin ekstrem akan dikeluarkan dari data tersebut,” imbuh Kokoh. (tof/asd)