Selisih Sehari dari Pemerintah, Muslim Aboge Baru Lebaran Hari Ini

348
Komunitas muslim Aboge di Probolinggo yang baru menggelar salat Idul Fitri hari ini, Minggu (23/4/2023).

Leces (WartaBromo.com) – Selisih sehari lebih dari pemerintah, muslim Aboge baru lebaran hari ini. Namun demikian, tidak mengurangi kemeriahan dan khidmatnya solat idul fitri yang digelar pagi ini.

Gema takbir dan riuh tawa warga mewarnai lebaran di Kampung Aboge, Leces, Kabupaten Probolinggo.

Kendati telat sehari, tapi puasa Ramadan yang dijalani tetap sama. Yakni 30 hari penuh. Dalam aboge, perhitungan tahun berputar dalam periode delapan tahun (windu).

Ditemui di kediamannya, tokoh  Aboge, Kiai Buri Mariye, menjelaskan soal perhitungan dan penetapan hari besar Islam menurut kalender Aboge.

Tahun ini, jatuh pada Tahun Ha’ 1956. Pada Tahun Ha’, 1 Suro atau 1 Muharram, jatuh pada Ha’ Kad Pon (Tahun Ha’ Akad Pon). Akad Pon jadi patokan untuk menghitung tanggal 1 setiap bulan.

Baca Juga :   Yuk, Pahami Dulu 5 Hukum Menikah Menurut Kitab Qurotul Uyun!

Misalnya, 1 Ramadan yang berpola “Don Nem Ro (6-2)” dihitung dengan Akad Pon. Sehingga hari ke-6 dari Akad adalah Jumat. Sedangkan neptu ke-2 dari Pon adalah Wage.

Sehingga 1 Ramadan jatuh pada Jumat Wage (24 Maret 2023). Sedangkan untuk 1 Syawal, berpola “Wal Ji Ro (1-2)”. Dihitung dari Ha’ Kad Pon maka jatuh pada Akad Wage 23 April 2023.

“Perhitungannya dari kitab Mujarobat, sudah ada sejak nenek moyang dulu,” kata lelaki 70 tahun ini, Minggu (23/04/2023).

Sejauh ini, muslim aboge tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Probolinggo. “Rata-rata masih kerabat dengan warga sini,” ujar Kiai Mariye.

Perbedaan ini tidak serta merta menimbulkan polemik. Muslim Aboge justru bisa berdampingan dan harmonis dengan muslim lain. Karena memang tidak ada perbedaan ajaran agama maupun prinsip Islam. Perbedaan hanya sebatas penetapan hari besar muslim saja. (lai/saw/asd)