Serunya Tradisi Skilot di Lekok, Adu Cepat Berselancar di Atas Lumpur

199

Lekok (WartaBromo.com) – Ber-ski atau berselancar biasanya identik dengan es atau salju. Namun, di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan warga pesisir nelayan justru berselancar di atas lumpur.

Digelar di salah satu area tambak milik warga, para pengunjung dan peserta sudah mendatangi lokasi tempat lomba skilot itu sejak pukul 07.30 pagi. Tradisi yang hanya digelar di hari raya ketupat atau hari raya ke tujuh lebaran ini selalu digandrungi warga lokal.

“Iya ini mau liat skilot ini kan tiap tahun di desa ini, sama keluarga juga,” kata Yudha, salah satu penonton di lomba skilot tersebut, Sabtu (29/4/2023).

Sebelum dimulai, peserta melakukan ritual hom-pim-la untuk memilih lintasan yang di pilihnya. Pasalnya, lintasan yang sedikit airnya ini justru memudahkan peserta untuk mengayuh papan luncur nya.

Baca Juga :   Ini Daftar Tarif Tol Selama Lebaran 2023

Adapun cara bermain skilot yakni peserta meletakkan satu kaki diletakkan di atas papan dan kaki satunya dipakai untuk mendorong papan, kemudian kedua tangannya sebagai pengarah jalan.

Saat lomba balapan skilot dimulai, para peserta lomba mengayuh papan skilot nya untuk sampai di garis finis. Namun, banyak juga peserta yang tak sampai karena kelelahan.

“Persiapannya..harus kuat kaki dan tangan agar bisa mengayuh papan ski lot nya,” kata Abdul Halim, salah satu peserta skilot.

Sementara itu, menurut tokoh agama setempat lomba tersebut dinamakan skilot ini berawal dari kebiasaan warga pesisir pantai mencari kerang, udang dengan menggunakan papan panjang. Dari situlah muncul ide warga untuk membuat lomba ski di atas lumpur.

Baca Juga :   Sempat Ditiadakan, Tradisi Praonan dan Skilot di Pasuruan Kembali Digelar Besok

“Ada hari raya ketupat ini, ceritanya ski lot adalah kebiasan warga mencari kerang di laut,” kata Muhammad Ali, kepala Desa Tambak Lekok.

Skilot sendiri diambil dari dua suku kata, yakni ski atau berselancar dan kata lot diambil dari bahasa Madura yang artinya celot atau lumpur. Jadi skilot sendiri artinya berselancar di atas lumpur dengan menggunakan papan berukuran 1 meter dan lebar 50 sentimeter.

“Lomba skilot ini juga akan digelar hingga di era modern mendatang dan terus dilestarikan,” tuturnya. (don/asd)