Satu Burung Bisa Jual Rp 3 Juta, Pemuda Ini Sukses Beternak Kenari

3549

“Dukanya saat indukan mati, dulu tahun 2014 itu dua pejantan burung kenari Yorkshire mati sekaligus kena virus. Itu rasanya kaya kehilangan barang berharga”

Laporan : Akhmad Romadoni

Hobi yang kita senangi ternyata bisa mendatangkan cuan jika digeluti secara serius. Ditambah kreatif dan mampu melihat peluang yang tersaji di baliknya.

Seperti yang dilakukan oleh Fery Sandira (33), warga Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Purworejo ini, ia berhasil membudidayakan burung kenari dan mampu menjualnya hingga merambah pasar Jawa Timur.

Berawal dari hobi memelihara burung kenari, dirinya melihat peluang bisnis yang bisa menjanjikan raihan pundi-pundi rupiah dari usahanya tersebut. Apalagi belum banyak orang yang melakoni sektor usaha yang sama dengan dirinya.

Di tahun 2007 lalu, ia memulai bisnis tersebut dengan mempunyai indukan impor dan lokal. Kemudian, usahanya terus berkembang hingga memiliki puluhan indukan.

Memiliki lahan ternak burung kenari di Jalan KH. Abdul Hamid, Gang 7, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, ia setiap hari sangat telaten untuk memelihara burung kenari yang ia ternak.

“Saya hobi, jadi jika hobi itu menghasilkan uang seneng sekali, juga buat tambah-tambah penghasilan,” kata Fery kepada wartabromo.com, Sabtu (20/5/2023).

Pria yang juga memiliki dua anak itu mengaku senang dengan hobi memelihara burung kenari tersebut. Pasalnya, selain menghasilkan cuan, cara merawatnya pun juga gampang.

Di halaman rumahnya yang cukup luas, total sudah ada 35 ekor idukan burung kenari dari impor maupun lokal. Belum juga burung yang masih berusia 25 hari total ada sekitar 20 ekoran.

“Total kalau indukan itu ada 30 kenari betina dan 5 burung kenari jantan,” ujarnya.

Menurutnya, cara perawatannya pun sangat mudah, hanya butuh waktu yang konsisten untuk menjemur dan memberi pakan pada burung anakan maupun indukan.

“Sesekali jemu, pakan juga harus rutin, kunci sih itu. Nggak susah cukup mudah kalau merawat burung kenari,” pungkasnya.

Untuk proses dari ternak burung kenari itu juga sangat mudah. Pertama yang dilakukan yakni memisahkan burung indukan jantan dan betina di tempat yang berbeda. Kemudian, kurang lebih 4 hari bersama, burung tersebut sudah bisa menghasilkan telur.

“Nah, setelah bertelur kurang lebih 14 hari masa pengeraman,” lanjutnya.

Dalam waktu 14 hari pengeraman, burung-burung kenari kecil tersebut kemudian menetas. Setelah itu, burung tak boleh dipisahkan dari indukan karena masih membutuhkan waktu pakan yang diberikan oleh kenari indukan betina.

Setelah melewati masa itu, burung kenari sudah siap untuk dijual. “Rata-rata burung yang sudah berusia 1-2 bulan,” katanya.

Ada beberapa jenis burung kenari yang ia jual ke pembeli. Anakan yorkshire lokal umur 1.5 bulan ia jual dengan harga Rp3 juta per ekor. Sedangkan untuk kenari F3 dibandrol dengan harga Rp1,7 juta, F2 diharga Rp750 ribu dan F1 dijual dengan harga Rp500 ribu.

“Kalau penjualan rata-rata perbulan itu bisa menjual sekitar 15-20 ekor burung kenari,” imbuhnya.

Pria yang juga menjadi penjual durian di wilayah Pasurua Kota ini juga menyebut jika penjualan burung kenari miliknya sudah merambah sejumlah pasar di Jawa Timur. Mulai dari Mojokerto, Surabaya Probolinggo dan daerah lainnya.

Sekilas, Fery juga menceritakan beberapa pengalaman menarik saat menjadi peternak kenari sejak tahun 2007 lalu. Suka duka pun ia rasakan saat merawat dan membesarkan burung kenari hingga siap untuk dijual.

“Dukanya saat indukan mati, dulu tahun 2014 itu dua pejantan burung kenari Yorkshire mati sekaligus kena virus. Itu rasanya kaya kehilangan barang berharga,” tuturnya.

Selain duka, Fery juga mengatakan jika menjadi peternak burung kenari juga mempunyai sukanya. “Kalau melihat kenari bertelur, menetas itu senang. Senengnya, hobi menghasilkan,” katanya. (yog)