Bak Tsunami, Sejumlah Motor Warga Hanyut saat Tonton Banjir Lahar Dingin Semeru

190

Candipuro (WartaBromo.com) – Petaka meluapnya lahar dingin di aliran lahar dingin semeru tak hanya merusak fasilitas penghubung. Sejumlah motor milik warga yang menyaksikan luapan lahar dingin, juga ikut tersapu.

Dalam video amatir yang beredar melalui medsos maupun pesan berantai whatsapp, nampak sejumlah warga berhamburan dari tepi jembatan Desa Kloposawit.

Jelang akhir video, ada satu motor matik yang terpaksa ditinggal kabur oleh pemiliknya. Lantaran luapan banjir lahar dingin sudah semakin dekat dan cepat mencapai kerumunan warga.

“Informasinya tadi sore itu ada tujuh motor yang kena banjir waktu warga nonton,” ujar salah satu warga Candipuro, Yuli, Jumat (07/07/2023) petang.

Dari beberapa video yang beredar, warga memang seolah tak ada takutnya. Melihat dari dekat luapan banjir lahar dingin semeru di aliran Kali Regoyo.

Baca Juga :   Gaji Bupati-Wabup Lumajang untuk Bantu Rakyatnya, hingga Warga Pasuruan Akan Digelontor Bansos | Koran Online 19 Juli

“Yang di Kloposawit itu, saluran lahar sebelah utara, lewat Pasrujambe. Memang dalam waktu tiga hari terakhir ini, hujan cukup deras di kawasan ini, deras sekali,” sambung Yuli.

Putusnya jembatan Desa Kloposawit, disebut warga sekitar sangat langka dan baru kali ini terjadi. “Rekor kalau sampai jembatan Kloposawit itu rusak. Sebelumnya tidak pernah,” ujar warga lainnya, Yoga.

Sampai Jumat petang, kawasan sekitar Kecamatan Candipuro mengalami pemadaman listrik. Suasana pun masih begitu dingin. Hujan deras masih mengguyur kawasan tersebut sejak siang tadi.

Berdasarkan pengamatan dan prediksi Sugiono, anggota TRC BPBD yang berada di pos Curah Kobokan, hujan akan terus berlanjut sampai esok hari. “Kalau melihat kondisi alamnya, diprediksi hujan ini akan berlangsung sampai besok,” katanya.

Baca Juga :   Terapkan Kebijakan Tak Beri Kantong Plastik, Minimarket Jadi Sasaran Kemarahan Pelanggan

Sebagai sesepuh di Lereng Semeru, Sugiono pahm betul, kondisi alam dan cuaca di kaki gunung tertinggi di Jawa ini. Sejauh ini, prediksi berdasarkan pengamatannya terhadap gejala alam di sekitar Semeru, nyaris tidak pernah meleset. (lai/may/asd)