NKRI Harga Mati, Gus Nuril Ajak Masyarakat Perangi Bahaya Laten Paham Khilafah

272

Surabaya (WartaBromo.com) – Senopati Nusantara Patriot Garuda Nusantara (PGN) pimpinan Nuril Arifin Husein atau yang biasa dipanggil Gus Nuril menegaskan bahwa konsesus Indonesia adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sehingga tidak boleh diubah oleh siapapun.

Hal tersebut disampaikan oleh Gus Nuril saat tampil sebagai pembicara dalam Diskusi Publik berjudul “Bangkitnya Bahaya Laten Paham Khilafah” di Tugu Pahlawan Surabaya, Kamis (13/7/2023) sore.

Gus Nuril mengatakan, Pemerintah harus tegas dalam melarang perkembangan eks HTI dan tidak hanya melemparkan tanggung jawab kepada Aparat Penegak Hukum khususnya Polri.

“Sudah menjadi kewajiban Pemerintah untuk menindak tegas dan melarang keras kegiatan – kegiatan eks HTI ini, jangan hanya melempar tanggung jawab pada aparat terutama Polisi,” serunya.

Baca Juga :   Pengajian di Purwosari yang Dibubarkan Angkat Tema Khilafah

Masyarakat Indonesia, lanjutnya sudah seharusnya membantu Polri dan TNI dalam memerangi Terorisme dan Radikalisme.

“Rakyat Indonesia memang sudah seharusnya turut membantu tugas Polri dan TNI untuk memerangi Terorisme dan Radikalisme,” ujarnya.

Gus Nuril menyerukan bahwa PGN (Patriot Garuda Nusantara) yang dipimpinnya siap memberantas keberadaan kelompok – kelompok yang mengangkat paham khilafah di Indonesia.

Selain Gus Nuril, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH. Ma’ruf Khozin, Tokoh Hukum Pidana Haidar Adam S.H., LLM., dan Bakesbangpol Jatim serta undangan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, KH. Ma’ruf Khozin menegaskan bahwa Indonesia termasuk terlambat dalam melarang HTI, dikarenakan di negara lain yang merupakan Negara Islam sudah melarang dan memberantas keberadaan HTI mulai dari awal berdiri.

Baca Juga :   Soal Khilafah di Indonesia, Kyai Ma'ruf : Tertolak Bukan Ditolak

“Indonesia ini termasuk negara yang terlambat dalam melarang HTI, di Negara Islam lainnya sudah melarang dan memberantas HTI sejak awal berdiri” ujarnya. (yog)