Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan, Universitas Brawijaya Gelar Pelatihan Pupuk Ramah Lingkungan di Kediri

143

Kediri (WartaBromo.com) – Tim Dosen Program Pengabdian Masyarakat Strategis dalam Kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya menggelar pelatihan pembuatan pupuk ramah lingkungan di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Selasa (25/07/2023).

Pupuk ramah lingkungan ini merupakan upaya perlindungan tanaman berbasis ekologi untuk meningkatkan produktivitas tanaman dengan menjaga kelestarian lingkungan.

Pelatihan digelar di Kantor Kecamatan Mojo oleh Tim Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan perwakilan mahasiswa yang sedang melaksanakan Kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dari delapan desa di Kecamatan Mojo.

Tim dosen diketuai oleh Wuwun Risvita, S.P., M.P., dengan anggota Dr. Rita Parmawati, S.P., M.E., Dewi Ratih Rizki Damaiyanti, SP., MP., Santi Kusuma Fajarwati, S.Pd., M.Pd. dan Anif Mukaromah Wati., S.Pt., M.Sc.

Wuwun mengungkapkan, pelatihan pembuatan pupuk ramah lingkungan ini dilatarbelakangi oleh situasi dan kondisi dimana petani merasakan mahal dan langkanya pupuk sebagai imbas adanya pengurangan subsidi pupuk kimia yang dilakukan pemerintah.

“Berangkat dari kondisi itu, kami menggelar pelatihan untuk membuat pupuk dan pestisida yang berasal dari bahan organik maupun limbah di sekitar lingkungan tempat tinggal. Hal ini diharapkan merupakan salah satu alternatif solusi bagi petani karena bahan bakunya sangat mudah didapatkan oleh petani,” ujar Wuwun.

Para petani di Kecamatan Mojo dilatih cara membuat biosaka yang merupakan elisitor atau signailling bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus yang berbahan dasar daun dan rumput terbaik di sekitar lahan pertanian kita.

Mereka juga dilatih membuat pestisida nabati dari beberapa jenis tanaman yang selama ini belum dimanfaatkan, serta pupuk ramah lingkungan yang berbahan dasar maggot.

Petani dibimbing cara membuat mulai dari pemilihan bahan sampai proses pembuatannya. Pelatihan berlangsung cukup menyenangkan dam penuh keakraban, diselingi bercandaan bersama petani.

“Alhamdulillah para petani menyerap langsung materinya dan juga diselingi tanya jawab yang cukup gayeng,” imbuh Wuwun.

Ia menyebut, dengan adanya pelatihan ini diharapkan ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani di desa dengan memanfaatkan bahan organik di sekitar lingkungannya.

Artinya, jika terjadi masalah kelangkaan maupun mahalnya harga pupuk dan pestisida kimia, petani sudah memiliki solusi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga biaya produksi usaha tani bisa ditekan sebagai upaya meningkatkan pendapatan petani.

Camat Mojo, Heru Setiawan mendukung penuh pelatihan pembuatan pupuk ramah lingkungan yang digelar di Kecamatan Mojo yang merupakan kolaborasi Dosen dan mahasiswa dalam program MMD Universitas Brawijaya ini. Menurut dia, mewujudkan pertanian ramah lingkungan dan menghasilkan tanaman pangan organik sangat penting.

Heru mendorong agar para petani di Kecamatan Mojo bisa mengembangkan pupuk organik dan budi daya tanaman organic baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan.

Sementara itu, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Mojo, Mohamad Sholeh Nugroho mengapresiasi pelatihan pupuk ramah lingkungan. kegiatan ini sejalan dengan program Desa Inovasi Tani Organik (DITO) yang mengembangkan potensi pertanian yang ada di wilayah Mojo.

“Ini merupakan awal kerja kita untuk pertanian yang lebih baik terutama pengembangan pertanian ramah lingkungan menuju pertanian organik. Harapannya program seperti ini ada RTL (Rencana Tindak Lanjut) dan Program yang berkelanjutan,” ujar Sholeh. (tof/**)