Merinding! Ini 3 Kisah Mistis Gunung Bromo, Mana yang Bolo Percaya?

814

Pasuruan (WartaBromo.com) – Sebagian besar orang pasti pernah mendengar soal Gunung Bromo, salah satu gunung yang terkenal sebagai objek wisata. Namun, siapa sangka jika terdapat kisah mistis Gunung Bromo yang begitu populer?.

Kisah-kisah misteri ini pun bukan lagi rahasia umum, utamanya bagi penduduk di sekitar Gunung Bromo. Kisah-kisah mistis ini muncul dan sering dikaitkan dengan julukannya, yakni gunung suci.

Nah, penasaran dengan apa saja kisah-kisah mistis dari Gunung Bromo? Berikut dilansir dari berbagai sumber:

1. Terdapat Lilitan Akar Pohon Gaib

Kisah mistis Gunung Bromo yang pertama adalah konon di Gunung Bromo terdapat lilitan akar pohon gaib yang sangat mematikan. Hal ini sebagaimana diungkapan oleh ahli metafisika.

Menurut cerita, akar ini memiliki energi negatif yang sangat kuat. Dimana akan mencelakakan orang yang memiliki hati kotor dan berniat jahat saat menginjak akar tak kasat mata ini.

2. Adanya Pasir Hisap

Entah benar atau tidaknya, menurut cerita di Gunung Bromo terdapat pasir hisap. Pasir ini dipercaya bisa menghisap semua benda baik manusia ataupun hewan.

Belum diketahui pasti letak pasir hisap ini, hanya tetua adat suku Tengger yang tahu. Untuk itu pengunjung wajib berhati, hati dan jangan berjalan di padang pasir Bromo sendirian.

3. Terdapat Kerajaan Gaib

Tak jauh berbeda dengan gunung-gunung lainnya, Gunung Bromo juga dianggap menjadi area kerajaan gaib.

Di sini dianggap sebagai sarang dewa-dewi ajaran Hindu, seperti Dewa Brahma, Dewa Siwa, Wisnu dan para punggawanya.

Hal ini banyak terjadi di Watu Kuto, sebuah daerah yang jarang terjamah di sekitar Bromo yang berisi bebatuan dan padas.

Pasalnya, sebagian besar penghuninya berkumpul sana, untuk itu pengunjung harus menjaga sopan santunnya.

Itulah kisah mistis Gunung Bromo yang banyak dipercaya. Sekadar informasi, Gunung Bromo ini memiliki ketinggian 2.329 mdpl dan berada di antara 4 wilayah, yakni Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Lumajang. (trj)