Jelang MTQ, Pemkot Pasuruan Gelar Wayang Kulit “Bhimo Santri”

151
Jelang MTQ, Pemkot Pasuruan Gelar Wayang Kulit

Pasuruan (WartaBromo.com) – Menjelang kegiatan MTQ Ke XXX Tingkat Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Pasuruan menggelar wayang kulit dengan judul cerita “Bhimo Santri” di Gedung Harmoni Kota Pasuruan Jum’at (29/9/2023) malam.

Saifullah Yusuf, Walikota Pasuruan secara langsung membuka kegiatan wayangan tersebut. Gus Ipul menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wayangan bersama sekaligus mendapatkan inspirasi. Selain ada tontonan,ada tuntunan di dalamnya.

“Sebelumnya saya berterima kasih kepada ibu gubernur ibu Khofifah yang telah mengizinkan kami untuk memohon sponsor kepada bank Jatim agar wayangan malam ini bisa terselenggara,” kata Gus Ipul saat sambutan.

Kegiatan tersebut diharapkan bisa melestarikan budaya warisan leluhur yang menjadi salah satu warisan dunia. Diketahui, wayangan tersebut menghadirkan dalang asli Pasuruan yakni Ki Ardhi Poerboantoro.

Baca Juga :   Teno-Hasjim dan Gus Ipul-Adi Jalani Tes Kesehatan di Surabaya

Jelang MTQ, Pemkot Pasuruan Gelar Wayang Kulit "Bhimo Santri"

“Buat saya yang namanya pagelaran wayang ini sesungguhnya selalu saya usahakan ada di moment moment penting. Saya ingin belajar dari pagelaran wayang menyaksikan suatu proses yang sungguh tidak hanya pada bangsa kita sendiri tapi juga oleh bangsa lain, wayangan ini menjadikan kita guyub rukun dan bisa mengkritik diri kita sendiri bercermin dengan harapan untuk memperbaiki kehidupan kita semua,” jelasnya.

Sementara itu, Ki Ardhi, dalang wayangan tersebut menjelaskan judul cerita ‘Bhimo Santri (Lakune Anak Sholeh)’. Sosok Bima dalam lakon ini jadi representasi kaum santri. Bimo atau Werkudara ini sosok yang gigih dalam menimba ilmunya.

“Lakon ini ekspresi nilai-nilai luhur ajaran yang penuh makna dan falsafah kemajuan berbangsa dan bernegara, juga tholabul ‘ilminya para santri, yang mengangkat derajad para gurunya,” tutur Ki Ardhi.

Baca Juga :   SE Bupati untuk Perketat Penerapan Prokes Dicabut, Hingga Pemotor Tabrak Toyota Sigra di Perempatan Pandaan | Koran Online 6 Okt

Anggota Lesbumi PBNU ini menambahkan bahwa dalam lakon ‘Bhimo Santri’ ini juga dituangkan keluh kesah para seniman atas kondisi kehidupan modern saat ini. Dimana para kaum milenial saat ini banyak yang mulai berpaling muka dari adat budayanya.

“Kaum muda banyak yang meninggalkan nilai luhur budaya nusantara baik secara sosial, intelektual, ruang-ruang wacana, life style atay gaya hidup banyak yang meninggalkan pitutur luhur,” paparnya.

Oleh karenanya, lewat pagelaran wayangan ini, para seniman menitipkan pesan agar budaya, khususnya budaya asli Kota Pasuruan tetap dirawat.

Ki Ardhi juga mengapresiasi langkah Pemkot Pasuruan untuk mengkolaborasikan hiburan seni budaya Jawa dan Islam dalam rangkaian acara MTQ ke XXX Tingkat Jawa Timur di Kota Pasuruan. Ia menyebut selain pagelaran wayang, nantinya saat pembukaan MTQ disuguhkan tampilan seni tari Terbang Bandung, pencak Kuntu Mancilan, hingga nyanyian kidung (lagu jawa) ‘Rumekso ing Wengi’ karya Sunan Kalijaga. (don/**)