Berawal dari Jajanan Keluarga, Skynobie Kini Jadi Favorit Anak hingga Lansia

130
Skynobie: Keripik Pisang Crunchy Sehat Tanpa Pengawet dan Pewarna

Sidoarjo (WartaBromo.com) – Siapa yang tak kenal keripik pisang? Jajanan satu ini jadi favorit semua kalangan. Di Kabupaten Sidoarjo, ada produk keripik pisang enak, kriuk, dan sehat.

Skynobie, merek keripik pisang tersebut, didirikan oleh Rini Dwi Astuti warga Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

Rini mengatakan, inspirasi mendirikan bisnis keripik pisang ini berawal dari hobinya membuat berbagai camilan untuk keluarga. Anak-anaknya sangat suka saat ia membuat keripik pisang.

Anak pertamanya, Bintang, meminta Rini agar membuat keripik pisang lebih banyak lalu dijual. Saat itu, tak perlu pikir panjang, Rini langsung menyetujui usulan anaknya.

“Saat produksi pertama kali, anak saya membawa bekal keripik tersebut ke sekolah. Teman-temannya banyak yang tanya. Anak saya bilang, ini yang produksi mama saya,” ujar Rini.

Baca Juga :   Trik Perajin Sepatu Pasuruan Bertahan di Tengah Pandemi

Ada enam varian rasa keripik pisang saat awal-awal produksi. Orderan pertama Rini datang dari teman-teman anaknya di sekolah. Setelah itu, ia mulai memasarkan produknya melalui media sosial.

Bahan baku yang digunakan Rini adalah pisang kepok merah dari Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Dalam proses produksi, Rini mengaku benar-benar menjaga kualitas dan keamanannya untuk kesehatan.

Misalnya, saat menggoreng pisang, minyak kemasan yang digunakan sekali pakai. Untuk proses pengeringannya, ia menggunakan cara tradisional dengan memakai kertas merang.

Selain itu, Rini juga memastikan bumbu tabur pemberi rasa bagi keripik pisang juga aman dan tidak menyebabkan sakit pada tenggorokan. Sehingga produknya bisa dinikmati mulai anak-anak sampai lansia.

Baca Juga :   Didampingi Sampoerna, Tiga Pelaku UMKM Ini Alami Peningkatan Omzet

Keripik Pisang Skynobie diproduksi dua kali setiap pekan. Dalam satu kali produksi bisa menghasilkan 100 hingga 200 pouch. Artinya dalam satu bulan, Ia menghasilkan sekitar 800 pouch keripik pisang dengan omzet Rp3 juta hingga Rp6 juta per bulan.

“Keunggulan produk kami, lebih higienis, tanpa pengawet dan pewarna. Harapan saya, usaha makin berkembang. Saya juga ingin mengembangkan produk turunan seperti tepung mocaf berbahan pisang dan produk lainnya berbahan pisang,” imbuh Rini. (tof/**)

Simak videonya: