Berkah Musim Kemarau, Warga Pesisir Watu Pecak Berburu Kerang

130
Berkah Musim Kemarau, Warga Pesisir Watu Pecak Berburu Kerang

Lumajang (wartabromo.com) – Kemarau membawa berkah tersendiri bagi warga pesisir Watu Pecak, Pasirian, Lumajang. Tiap sore, warga berburu kerang yang terbawa ombak besar laut selatan, untuk dikonsumsi atau dijual lagi.

Untuk berburu kerang itu, warga Desa Selok Awar-awar, hanya menggunakan peralatan sederhana. Yakni sebilah sabit dan kantong untuk tempat kerang yang dikumpulkan saja.

Saat mencari kerang, warga harus berjibaku dan bertahan dari kerasnya ombak laut selatan. Ada juga yang mengambil kerang dengan cara mencari batu, yang di atasnya menempel kerang simping.

Hasil dari buruan kerang yang didapat itu ada yang dijual, ada pula yang dikonsumsi sendiri.

“Sudah semingguan ramai orang cari kerang. Hari ini saya dapat cukup besar-besar, setiap hari saya kesini buat cari kerang. Hasil tangkpannya kalau banyak ya dijual kalau sedikit ya dimasak sendiri,” kata salah satu warga, Alfayanti, Rabu (18/10/2023).

Meski sempat berjibaku melawan ombak saat berburu kerang, namun keseruan ini cukup dinikmati warga bahkan anak-anak dan ibu-ibu cukup antusias berburu kerang. Meski kaki sedikit sakit tergores kena batu tapi senang.

“Kemarin aja saya dapat 1 kilogram. Rencananya nanti buat dimasak,” ujar Abdurrahman.

Terpisah, Kabid Perikanan Tangkap, Pengawasan Sumber Daya Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang, Putri Dinayu mengatakan, fenomena ini muncul lantaran kondisi cuaca kemarau. Membuat gelombang air laut di kawasan pantai selatan saat siang hari surut.

Warga setempat biasanya menyebut Karangan. Kondisi ini membuat kerang-kerang simping yang berada di sekitar karang dan bebatuan bibir pantai.

“Ekosistem di perairan yang tumbuh sehat lalu diterjang gelombang kemarau, akan membawa kerang ini ke tepi pantai. Sehingga memudahkan warga mendapat kerang,” jelas Dinayu.

Kerang yang diburu warga ini cukup bagus kandungan gizinya. Tinggi protein dan masih aman dari paparan zat berbahaya. Karena laut selatan masih cukup bersih dan terjaga ekosistemnya. (lai/may)