Jatim Catatkan Produksi Padi Tertinggi, Bagaimana Prospek di 2024?

44

Pasuruan (WartaBromo.com) – Provinsi Jawa Timur (Jatim) menjadi lumbung pangan nasional setelah produksi padinya mencatatkan angka tertinggi di antara provinsi lainnya. Hal ini menjadi tantangan di tahun 2024.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam High Level Meeting Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jatim yang digelar oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur di Plataran Bromo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (09/12/2023).

Khofifah mengungkapkan, salah satu tantangan yang bakal dihadapi Indonesia, juga Jatim, di tahun 2024 adalah soal ketahanan pangan.

Soal ketahanan pangan ini, Khofifah optimis karena sejak tahun 2020, Jatim telah menjadi lumbung pangan nasional. Sejak tahun 2020 hingga 2023, produksi padi di Jatim konsisten tertinggi di antara provinsi lainnya.

Baca Juga :   Dua Bocah Tenggelam di Kumkum Mayangan hingga Pemkot Poles Menara Air Alun-Alun untuk Museum Mini | Koran Online 7 Nov

“Hal ini terwujud berkat sinergitas semua pihak termasuk pemerintah kota/kabupaten yang ikut berkolaborasi, support alat dan mesin pertanian seperti bed dryer dan rice milling unit,” kata Khofifah.

Berdasar angka sementara BPS, produksi padi di Jatim tahun 2023 mencapai 9,59 juta ton gabah kering giling (GKG) atau berkontribusi 17,89% dari produksi nasional sebesar 53,63 juta ton GKG.

Khofifah mengatakan, tahap pasca panen perlu menjadi perhatian. Selain agar produktivitasnya meningkat, kualitas beras yang dihasilkan petani bisa meningkat.

“Ketika beras yang dihasilkan memenuhi standar premium, tentu harga ikut membaik dan berdampak pada kesejahteraan petani,” ujar Khofifah.

Selain ketahanan pangan, Khofifah juga menyampaikan progres pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2023. BPS mencatat ekonomi Jatim pada Triwulan III 2023 tumbuh sebesar 1,79% yang merupakan tertinggi di antara provinsi lain di Pulau Jawa.

Baca Juga :   Bocah 7 Tahun Tertimpa Pohon Tumbang hingga PDAM Sebut 90% Selesaikan Aduan Pelanggan | Koran Online 10 Mar

Jatim juga menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia sebesar 14,6%, serta penyumbang perekonomian terbesar kedua pula di Pulau Jawa dengan presentase 25,56%.

“Pertumbuhan ekonomi Jatim ini berbanding lurus dengan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jatim. Kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari tahun 2020 sebesar 4,4% menjadi 0,82% per Maret 2023,” imbuh Khofifah. (tof/asd)