Pekerja Tambang Pasir Kalang Kabut Saat Banjir Lahar Semeru

108

Lumajang (WartaBromo.com) – Hujan berintensitas tinggi yang melanda lereng Gunung Semeru Lumajang pada Senin (15/1/2024). Pekerja tambang pasir pun kalang kabut saat lahar dingin melanda.

Hujan itu turin mulai pukul 06.00 – 12.00 WIB, menyebabkan terjadinya banjir lahar hujan di Sungai Besuk Sat, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang. Selama musim penghujan, luapan lahar kerap terjadi terutama di wilayah Besuk Kobokan.

Para penambang pasir dan warga setempat berlarian menyelamatkan diri saat terjadi banjir lahar yang membawa material sisa erupsi. Operator eksavator memilih menepi dari lokasi tambang untuk menghindari bahaya.

“Airnya sangat besar, dan pemilik tambang menginstruksikan kepada para pekerjanya untuk segera meninggalkan area, untuk mencegah adanya korban,” ujar Yanto, seorang pekerja tambang.

Baca Juga :   Pembunuhan di Vila Tretes hingga Pak Sakera Diusulkan Diberi Gelar Pahlawan | Koran Online 11 Nov

Warga diharuskan memutar melalui jalur alternatif untuk menghindari ancaman bahaya banjir lahar. Apalagi awan panas guguran (APG) Semeru disebut bersifat fluktuatif dan susah ditebak kondisinya.

“Jadi kami imbau bagi penambang agar tidak melakukan aktivitas saat cuaca sedang mendung. Sehingga saat tampak mau hujan diharapkan agar segera menuju ke pinggir,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo.

Berdasarkan pantauan PVMBG pos pengamat Gunung Sawur, terjadi 15 kali letusan dengan amplitudo 11 hingga 22 milimeter dan durasi 60 sampai 125 detik. Letusan diluncurkan dengan ketinggian maksimal 1.000 meter dari puncak.

“Saat itu juga tercatat satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 25 milimeter selama 39 detik,” ungkap Sigit Rian Alfian, petugas pos pantau Gunung Sawur. (lai/saw)