Korban Perkosaan Guru Ngaji Pernah Hendak Akhiri Hidupnya

430

Kraksaan (WartaBromo.com) – HM, siswi korban pemerkosaan oleh seorang guru ngaji di Probolinggo, terungkap pernah ingin mengakhiri hidupnya akibat trauma yang dialaminya.

Kini, ia mendapatkan pendampingan dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo.

Menurut keterangan dari Ranti Sagita, seorang konselor dari UPTD PPA Kabupaten Probolinggo, korban mengalami depresi dan kecemasan parah akibat peristiwa traumatis yang dialaminya. “Bahkan, korban pernah berencana untuk bunuh diri,” ungkapnya.

Upaya pendampingan dilakukan untuk membantu korban mengatasi trauma tersebut. Terutama mengingat korban akan segera menghadapi ujian akhir kelulusan SMA.

“Pendampingan akan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pra-sidang, sidang, hingga pasca-sidang, dan kami akan terus memantau perkembangan kondisi korban,” ujar Ranti.

Baca Juga :   Gerindra Optimis akan Usung Calon Bupati Pasuruan dari Kader Sendiri hingga Menunggu Seragam Gratis Pelajar Kota Pasuruan | Koran Online 25 Jul

Selain itu, pihak UPTD PPA juga akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan keberlangsungan pendidikan korban. Meskipun korban telah kembali bersekolah setelah mengetahui dirinya hamil.

“Tidak trauma sekolah. Koordinasi dengan sekolah tetap diperlukan, terutama dalam menghadapi ujian akhir sekolah,” kata Ranti yang juga aktif sebagai konselor Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) itu.

Keluarga korban yang didampingi oleh orang tua korban telah melaporkan kasus ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Probolinggo pada Jumat, 16 Februari lalu.

Guru ngaji yang dilaporkan, berinisial SN (50), diduga melakukan pemerkosaan berulang kali terhadap korban. Hingga menyebabkan korban hamil. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh penyidik Satreskrim Polres Probolinggo. (aly/saw)