Halte Bus di Probolinggo Tidak Ramah Difabel

58

Probolinggo (WartaBromo.com) – Pengguna transportasi publik di Kabupaten Probolinggo, menghadapi tantangan besar dengan kurangnya aksesibilitas di halte bus. Sebab tidak ramah bagi mereka yang memiliki disabilitas, perempuan hamil, anak-anak, dan lansia.

“Keberadaan halte memang jauh dari sangat ramah. Belum memenuhi standar aksesibilitas atau ramah bagi siapapun, khususnya teman-teman difabel, perempuan hamil, anak-anak, dan lansia,” ujar Arizky Perdana Kusuma, Rabu (8/5/2024).

Data Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo menyebut ada sekitar 7 halte bis di jalur nasional. Yakni halte Semampir dan halte Stadion Gelora Merdeka, Kecamatan Kraksaan.

Kemudian halte depan pabrik Sasa dan halte Pajurangan Kecamatan Gending. Halte bus dekat kampu UPM Probolinggo, Kecamatan Dringu. Halte bus pertigaan Kecamatan Pajarakan dan halte Kecamatan Leces.

Baca Juga :   Dua Warga Kota Probolinggo Positif Corona, Diyakini dalam Kondisi Stabil

Empat dari halte itu, menjadi sasaran riset Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Probolinggo lewat Program Gender Equality and Social Inclusion in Infrastructure (GESIT), Senin – Selasa (6-7/5).

Dalam riset tersebut, terungkap jika halte bus di jalur nasional di wilayah tersebut belum memenuhi standar aksesibilitas yang diperlukan. Seperti kurangnya bidang miring dan ubin pemandu atau guiding block. Jalur kursi roda untuk menuju ke halte juga tidak ada.

Kemudian ketidaktersediaan kursi yang dapat diakses oleh semua golongan. “Serta kekurangan informasi dan penerangan di sekitar halte, terutama pada malam hari,” sebut Ketua Pelaksana GESIT – Pertuni itu.

Ia berharap pihak terkait, seperti Dinas Perhubungan; Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; serta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kabupaten Probolinggo melakukan aksi nyata. Dengan memperbaiki kondisi yang tidak ramah tersebut.

Baca Juga :   Koran Online 15 Juli : Tata Kelola Pemkot Pasuruan Dinilai Tak Lebih Bagus dari Takmir Masjid hingga Ada Lafaz Allah di Kembang Api Closing Porprov VI Jatim

“Harapan kami ke depan adalah adanya transportasi yang ramah disabilitas, termasuk bus dan armadanya sendiri. Serta sarana penunjang halte ini menjadi salah satu sarana menuju transportasi yang ramah bagi disabilitas, perempuan hamil, anak-anak, dan lansia,” tambahnya.

Kegiatan riset ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Pertuni, PDKAPRO, Gerkatin, PD Aisiyah, Muslimat NU Kabupaten Probolinggo. Serta OPD terkait seperti Dinas Perhubungan; Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan. (saw)